BISNIS.COM, JAKARTA- Kementerian Perindustrian berharap rencana investasi PT Pertamina (Persero) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk terkait dengan kerja sama pembangunan pabrik petrokimia bisa cepat terealisasi.
Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan kedua belah pihak masih dalam proses saling memantapkan. Menurutnya, wajar saja bila kedua belah pihak masih menimbang dari sisi bisnis komersial. Pasalnya, investasi membangun pabrik petrokimia bukanlah investasi kecil.
“Sampai sekarang masih terus rencana investasinya. Keduanya memantapkan dulu, sekarang masih dalam proses. Namanya investasi besar, mikirnya panjang,” kata Panggah, Sabtu (8/6/2013).
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan rencana pembangunan pabrik tersebut masih dalam tahap final decision. Kemungkinan besar, pada pertengahan bulan ini sudah ada keputusannya akan lanjut atau tidak.
Desember tahun lalu, Memorandum of Understanding (MoU) mengenai finalisasi perjanjian strategis untuk membentuk perusahaan joint venture antara Pertamina dengan Chandra Asri sudah diteken. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra.
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko Pertamina Afdal Bahaudin mengatakan pihaknya bersama Chandra Asri masih melakukan kajian dari sisi bisnis komersial dan keekonomian kedua belah pihak.
Rencananya, pembangunan pabrik yang akan menghasilkan 250.000 juta ton polypropylene di Indonesia ini akan menelan investasi hingga US$200 juta. Kerja sama diharapkan memberikan dampak yang baik bagi kedua perusahaan. Pabrik direncanakan berlokasi di Unit Pengolahan VI Pertamina di Balongan.