Bisnis.com, JAKARTA — PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyiapkan dana Rp350 miliar untuk mengakuisisi perusahaan peternakan sapi asal Australia berskala 200.000—500.000 ekor.
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Dahlan Iskan telah menunjuk PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) untuk membeli perusahaan peternakan sapi di Australia dengan lahan seluas 1 juta hectare.
Sementara itu, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) diminta untuk dapat mengelola peternakan sapi dalam jumlah yang lebih sedikit dari Pupuk Indonesia.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menuturkan dana Rp350 miliar yang telah dianggarkan itu berasal dari 30% kas internal dan 70% pinjaman perbankan.
Menurutnya, saat ini perseroan sedang memverifikasi lima perusahaan di Negeri Kanguru tersebut.
“Pengambilalihan perusahaan tersebut diharapkan dapat terealisasi Januari 2014 mendatang,” ujarnya di sela-sela penandatangan nota kerja sama antara BUMN dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Dalam rencana tersebut, RNI akan menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., serta satu bank asing Commonwealth Bank untuk mendukung pembiayaan dalam ekspansi tersebut.
Dia mengemukakan proses akuisisi tersebut diharapkan bisa segera rampung. Nantinya, kepemilikan saham RNI di perusahaan tersebut ditargetkan 51% sehingga RNI menjadi pemilik mayoritas.
Menurutnya, akuisisi perusahaan dinilai lebih efektif dibandingkan dengan mendirikan perusahaan baru.
Hal itu terkait dengan proses izin di negara tersebut. Bila izin perusahaan baru itu tersendat-sendat, maka rencana mendatangkan sapi dari Australia ke dalam negeri dikhawatirkan akan terhambat juga.
“Kami beli perusahaan, tidak beli lahan. Itu lebih aman jika dilihat dari segi risiko bisnis,” tegasnya.
Setelah berhasil mengakuisisi salah satu perusahaan tersebut, RNI akan lebih leluasa melakukan proses pengembangan dan distribusi sapi untuk dibawa ke Tanah Air.
“Kami yang penting sapinya. Setelah itu [akuisisi], kami otomatis menjadi asosiasi resmi peternakan sapi di Australia. Dengan begitu, RNI bisa beli sapi sebanyak-banyaknya. Sapi itu kemudian dibawa ke Jakarta untuk mengantisipasi kekurangan daging sapi seperti sekarang ini,” katanya.