Adi Ginanjar Maulana (k29)
Ria Indhryani (k31)
Bisnis.com, BANDUNG— Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai banyaknya bencana dari anomali cuaca yang terjadi belakangan ini cukup mengganggu program ketahanan pangan yang dicanangkan.
Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengungkapkan secara jangka panjang, bencana yang terjadi secara tidak langsung telah mengganggu subsistem sisi produksi khususnya beras.
"Sawah yang terendam banjir imbasnya adalah barang menjadi langka dan harga naik, sehingga surplus beras menjadi sedikit terancam," katanya.
Kerusakan lahan ini juga secara tidak langsung membuat kecenderungan terjadinya ledakan hama. Namun, memang keterancaman ini memang tidak besar atau hanya mempengaruhi sekitar 10% jumlah produksi.
Untuk menghadapi ini dan mempertahankan ketahanan pangan, Entang mengharapkan pemerintah dapat terus berkomitmen terhadap aturan yang disepakati.
"Gubernur sendiri juga harus konsisten terhadap apa yang dicanangkan misalnya menjaga produksi dan menjaga keamanan konsumsi masyarakat. Agar target swasembada beras 10 juta ton dapat tercapai.”
Anomali Cuaca Ancam Ketahanan Pangan di Jabar
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai banyaknya bencana dari anomali cuaca yang terjadi belakangan ini cukup mengganggu program ketahanan pangan yang dicanangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu