Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Literasi dan Edukasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Sugiarto melihat negara Asean dan tetangga menempatkan eMoney bagian dari literasi keuangan sebagai strategi nasional. Malaysia meluncurkan eMoney pada 2002, Thailand pada 2006, dan Australia pada 1996.
“Negara maju menganggap literasi keuangan sebagai masalah serius. Kita belum memiliki strategi nasional,” kata Agus, di Jakarta, Kamis (8/5/2014). Pihaknya berupaya meningkatkan pemahaman literasi keuangan sesuai pasal 28 UU Nomor 21 Tahun 2011. Menurutnya, saat ini masih 2% pertumbuhan (eMoney) setiap tahun dan dalam 10 tahun ke depan tumbuh 50%."
Kendala mewujudkan publik yang memanfaatkan eMoney hingga kini, kata Agus, karena luasnya geografis Indonesia, rasio penduduk per kantor kurang, serta dukungan IT masih terbatas.
Asisten Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Susiati Dewi yakin pertumbuhan eMoney mencapai 40% pada tahun ini di mana sebelumnya 14%. “Hingga per Maret (2014) nilai transaksi mencapai Rp9,5 miliar dengan 150.000 volume transaksi,” paparnya. Bank yang telah menerbitkan uang elektronik adalah Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, BNI, BRI, Permata, Nationalobu, dan Bank DKI Jakarta.