Bisnis.com, BADUNG - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta PT ASDP Ferry (Persero) Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menambah jumlah dermaga penyeberangan sebanyak 1 unit.
Menurutnya, penambahan itu guna menyeimbangkan arus lalu lintas kendaraan yang melalui pintu penyeberangan dari Bali menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, jumlah dermaga yang dimiliki Padangbai hanya dua, sedangkan di Pelabuhan Lembar, Lombok memiliki 3 dermaga.
“Saya pikir untuk di Padangbai tiga dermaga tidak masalah, cukuplah karena kendaraan bus dan pribadi cukup jarang dibandingkan dengan kendaraan angkutan,” jelasnya saat ditemui di Bandara Ngurah Rai Bali usai sidak ke Padangbai, Kamis (18/12/2014).
Jonan berharap pengelola pelabuhan tersebut bersedia menambah dermaga penyeberangan agar dapat memperlancar arus barang dan penumpang yang akan menuju Lombok.
Secara khusus pihaknya memuji proses perbaikan salah satu dermaga yang rusak parah paska ditabrak oleh salah satu kapal.
Sementara itu, Manajer Usaha ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Padangbai Asril Usman menyampaikan akan membawa usulan itu ke manajemen perusahaan pusat. Diakuinya, dengan hanya memiliki dua dermaga sebetulnya sudah mampu menampung arus kendaraan ketika jumlah kendaraan normal.
Namun, apabila terjadi kenaikan arus kendaraan serta kerusakan salah satu dermaga akan menimbulkan masalah berupa antrian kendaraan yang akan masuk kapal penyeberangan. Karena itu, lanjutnya, akan lebih baik jika ditambah 1 dermaga sehingga mempercepat proses penyeberangan arus barang dan penumpang.
Dalam sehari, Pelabuhan Padangbai mampu menampung 500 unit kendaraan roda dua, 400 unit kendaraan roda empat, dan 2.000 orang penumpang.
“Idealnya memang tambah satu dermaga lagi, agar memperlancar operasional di pelabuhan,” jelasnya.
Padangbai merupakan salah satu pelabuhan di Bali yang menjadi pintu menuju Pelabuhan Lembar, Lombok. Pelabuhan ini mengoperasikan dua dermaga, tetapi sejak September, dermaga I tidak dapat dioperasikan karena rusak setelah ditabrak KMP Andika Nusantara.
Sebelumnya Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro mengatakan sudah menggelontorkan Rp15 miliar untuk perbaikan dermaga I yang rusak parah. Perbaikan itu ditargetkan selesai sebelum masa liburan Natal agar tidak mengganggu proses kelancaran arus penumpang dan barang.
“Perbaikan keseluruhan dermaga membutuhkan waktu lebih dari 2 bulan, tetapi kami berupaya agar dermaga bisa dioperasikan sementara secepatnya pada 15 Desember 2014,” jelasnya.
Percepatan perbaikan dilakukan demi memperlancar arus penumpang dan barang menjelang Natal dan Tahun Baru 2014. Dikhawatirkan jika tidak segera diperbaiki, saat puncak penyeberangan yang diprediksi H-2 Natal, akan terjadi antrean panjang baik di Padangbai maupun Lembar.