Bisnis.com, MAMBERAMO--Proyek pembangunan Kilang Tuban dinilai akan berjalan lebih cepat 7 bulan bila PT Pertamina (persero) bermitra dengan Rosneft, perusahaan asal Rusia.
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan Rosneft masuk dalam daftar unggulan mitra dalam proyek pembangunan Kilang Tuban.
Rosneft sendiri memiliki nilai tambah dari beberapa sisi.
Pertama, katanya, kemampuan suplai minyak mentah yang besar.
Kedua, kemampuan keuangan karena membangun kilang terintegrasi membutuhkan biaya lebih dari US$10 miliar.
Ketiga, teknologi yang akan membuat pengerjaan lebih cepat 7 bulan. Terakhir, pengalaman menjadi mitra yang memiliki rapor positif.
"Rosneft menawarkan engineering di tempat lain yang bila diterapkan di Tuban bisa selesai 7 bulan lebih cepat," ujarnya di sela acara CSR di Desa Sawanggrai, Raja Ampat, Papua, Jumat (29/4/2016).
Sebelumnya, terdapat lima calon investor. Kelima calon investor tersebut yakni Rosneft asal Rusia, Aramco asal Arab, CNOOC asal China, Kuwait Petroleum International (KPI) asal Kuwait serta PTT Global Chemical Public Company Limited yang akan berkonsorsium dengan Thai Oil asal Thailand.
Nilai tambah Rosneft, katanya, akan menjadi pembanding dengan calon mitra lainnya.
Ditargetkan Dwi, pada akhir Mei bisa diputuskan pemenangnya dengan menandatangani framework agreement atau pendalaman kerja sama.
"Diharapkan akhir Mei sudah ada penandatangan framework agreement," katanya.
Ajak Rosneft, Kilang Tuban Pertamina Bisa Dipercepat
Proyek pembangunan Kilang Tuban dinilai akan berjalan lebih cepat 7 bulan bila PT Pertamina (persero) bermitra dengan Rosneft, perusahaan asal Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
46 detik yang lalu
Pupuk Indonesia Ajak Petani Merauke Maksimalkan Pupuk Bersubsidi
2 jam yang lalu