Bisnis.com, PEKANBARU—Para pakar dan praktisi industri kertas dan kemasan memprediksikan permintaan produk–produk kemasan di pasar global akan menembus angka US$1 triliun di tahun 2020, menyusul meningkatan jumlah penduduk dan tren perubahaan permintaan konsumen.
Prediksi itu disampaikan disela-sela diskusi panel pada pemeran percetakan dan produk cetak terbesar di dunia, yakni pameran Drupa 2016 yang digelar di Dusseldor, Jerman pekan lalu.
Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com (20/6), disebutkan nilai penjualan tersebut akan ditentukan oleh kemampuan pabrikan percetakan dan kemasan untuk mengikuti kecepatan perubahan permintaan konsumen, baik itu produk kemasan pesanan khusus yang bersifat personal dan dicetak secara digital, atau permintaan untuk produk mewah dan bahan-bahan yang berkelanjutan.
Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Eropa, Liz Wilks yang mengikuti kegiatan Drupa di Jerman mengungkapkan pertumbuhan produk dari bahan kertas dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari tampilan, hingga kesesuaian untuk berbagai teknik cetak, serta tetap memperhatikan faktor keberlanjutannya.
“Kita bisa melihat akan ada lebih dari 9 miliar konsumen di planet ini pada tahun 2050 dan akan lebih banyak orang yang akan hidup di perkotaan. Hal ini akan menyebabkan permintaan lebih banyak untuk jasa makanan dan juga kemasan makanan untuk dibungkus,” katanya.
Dalam diskusi tersebut, semua panelis setuju bahwa pasar produk mewah akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan produk kemasan, diperkirakan pertumbuhan ini mencapai 19% secara nilai di tahun 2019, dan menciptakan nilai pasar sebesar US$17,7 miliar.
Pertumbuhan permintaan produk kemasan di Asia Pasifik dan Amerika Tengah & Selatan diperkirakan mencapai 6% dan 9% per tahun seiring dengan pertumbuhan generasi konsumen baru yang memulai mengakses produk-produk kemasan yang mewah.
Adapun pasar yang mapan di Eropa Barat dan Amerika Utara juga akan meningkat sebesar 3% per tahun, sebagian besar dipengaruhi oleh sektor produk kemasan pesanan khusus yang dipersonalisasi seperti pasar minuman beralkohol.
APP Sinar Mas merupakan produsen kertas dari Indonesia yang terlibat di pameran Drupa yang digelar 31 Mei sampai dengan 10 Juni 2016 lalu. Ajang 4 tahunan pada tahun ini diikuti lebih dari 1.800 peserta pameran dari 54 negara dan fokus dalam teknologi terbaru percetakan, produk kemasan, multi channel, percetakan tiga dimensi, percetakan fungsional dan teknologi percetakan ramah lingkungan.
Djohan mengungkapkan, bahwa saat pameran Drupa kemarin, salah satu produk utama APP yang dipamerkan adalah Foopak.
“Foopak merupakan produk kemasan makanan kami yang semakin populer di kalangan kelas menengah yang dan menjadi standar bagaimana makanan yang sehat itu seharusnya dikemas. Dengan Foopak, kami berupaya menciptakan wadah makanan yang bersumber dari bahan berkelanjutan, mudah didaur ulang dan memiliki standar biodegradable,” tambah Djohan.
Produk kertas dari APP, diproduksi secara berkelanjutan dan memperhatikan standar keramahan lingkungan yang sesuai dengan komitmen dalam Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) yang diluncurkan sejak Februari 2013 silam.