Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Minta PLN Percepat Proses Bisnis Program 35.000 MW

Menko Kemaritiman sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan meminta PT PLN (Persero) melakukan percepatan proses bisnis dalam program 35.000 MW.
Plt Menteri ESDM Luhut Panjaitan (ketiga kanan) menyimak pertanyaan anggota Komisi VII dalam rapat kerja di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/9). Raker tersebut membahas asumsi-asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN 2017. /Antara
Plt Menteri ESDM Luhut Panjaitan (ketiga kanan) menyimak pertanyaan anggota Komisi VII dalam rapat kerja di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/9). Raker tersebut membahas asumsi-asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN 2017. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Menko Kemaritiman sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan meminta PT PLN (Persero) melakukan percepatan proses bisnis dalam program 35.000 MW.

Luhut mengatakan proses "power purchase agreement" (PPA) hingga "financial close" saja bisa mencapai dua tahun.

Ia meminta ada revisi aturan agar semua prosesnya bisa dipercepat sehibgga dalam waktu 1,5 tahun proyek sudah mulai masuk tahap konstruksi.

"Misalnya, untuk sampai PPA itu kan dua tahun. Kalau bisa dipercepat delapan sampai 10 bulan supaya jadi. 'Financial closing' juga agak lambat. Saya ingin 1,5 tahun sudah bisa konstruksi," katanya yang ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Luhut mengatakan permintaannya itu telah disampaikan dan tengah diolah oleh PLN.

Namun, ia mengakui target 35.000 MW tidak akan bisa tercapai sepenuhnya pada 2019.

Ia memperkirakan kemungkinan hanya sekitar 23.000 MW-25.000 MW yang bisa selesai tepat waktu hingga 2019.

"Saya kira kalau 23.000 MW bisa COD (commercial operation date) 2019 sudah bagus. Sisanya 10.000 MW hingga 12.000 MW sudah 'financial closing', trus masih konstruksi dan selesai 2020 itu sudah oke. Karena 2020 kita mulai lagi penambahan 8.000 MW yang baru," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper