Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol menargetkan penetrasi pembayaran transaksi nontunai pengguna jalan tol hingga akhir tahun ini dapat mencapai 100%.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan saat ini penetrasi penggunaan transaksi nontunai atau e-payment seperti E-toll card, masih sangat kecil yakni hanya sekitar 23%. Sisanya sekitar 77% pengguna jalan tol masih menggunakan transaksi tunai.
"Targetnya hingga akhir tahun 100% pengguna jalan tol di seluruh Indonesia dapat menggunakan transaksi nontunai baik di jalur GTO (Gardu Tol Otomatis) maupun non GTO. Kami lagi bekerja untuk mewujudkan cashless society di jalan tol tahun ini," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menuturkan aturan kewajiban penggunaan transaksi non tunai di seluruh gerbang tol Indonesia tengah digodog.
Saat ini, seluruh gardu tol di Indonesia terutama non-GTO atau manual dapat menerima transaksi nontunai. Nantinya, tidak ada lagi gardu manual atau dengan kata lain seluruh gardu tol Indonesia akan menjadi GTO.
"Bertahap, pertama alatnya, nanti seluruh gardu di Indonesia bisa menerima pembayaran nontunai.Selama ini orang beranggapan kalau mau bayar nontunai, pasti di GTO kan. Sekarang semua gardu manual bisa melayani nontunai. Setelah ini, nantinya gardu tol akan GTO semua," kata Herry.
Baca Juga
Menurutnya, dengan menggunakan transaksi non tunai ini nantinya akan memangkas waktu pembayaran sehingga tak ada lagi antrean panjang kendaraan.
Pembahasan tengah dilakukan secara intensif dengan pihak perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam penerapan 100% transaksi non tunai ini baik terkait teknologi hingga kemudahan menggunakan e-payment ini.
Pihaknya berharap pembayaran transaksi nontunai ini dapat menggunakan uang elektronik berupa card yang dikeluarkan oleh perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun bank swasta.
"Kami berharap perjanjian nontunai ini bisa multibank. Multi bank itu semua bank bisa pada dasarnya. Jadi tak hanya dari Bank Mandiri. Di beberapa tempat sudah diterapkan yang semua bank. Kayak di Cikopo-Palimanan itu semua bisa masuk termasuk BCA. Nanti pada akhirnya semua bank bisa," tuturnya.
Herry menambahkan untuk menarik minat pengguna jalan tol menggunakan transaksi nontunai akan dilakukan promosi menarik seperti tarif lebih murah maupun point reward untuk pengisian melalui ATM.
"Ada beberapa promosi yang akan dilakukan untuk mendorong masyarakat melakukan transaksi non tunai. Ini masih dibahas bersama perbankan," ucapnya.
Pihaknya tak memungkiri salah satu kendala transaksi nontunai ini terkait kemudahan melakukan isi ulang atau top-up kartu uang elektronik.
Rencananya, untuk memudahkan top up nantinya bersama dengan BUJT dan kalangan perbankan akan memperbanyak top up corner baik di gerbang tol maupun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Bisa top up drive through di gebang tolnya langsung, SPBU, di merchant sekitar pintu tol, maupun via mobile banking atau internet banking. Kalau SPBU kan semua mobil pasti ke SPBU jadi akan ada top up corner," terang Herry.