Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan Resmikan Pembangunan PLTU Jawa 4 2x1.000 MW

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan dimulainya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap PLTU Jawa 4 berkapasitas 2x1.000 mega watt.
Ilustrasi: PLTU Paiton./Antara
Ilustrasi: PLTU Paiton./Antara

Bisnis.com, JEPARA--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan dimulainya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap PLTU Jawa 4 berkapasitas 2x1.000 mega watt.

Melalui prosesi penyambungan soket listrik, Jonan meresmikan dimulainya konstruksi PLTU Jawa 4 yang merupakan proyek ekspansi dari PLTU Tanjung Jati.

Dalam sambutannya, Jonan menyampaikan empat hal yang diharapkan dari proyek ini. Pertama, dia berharap dengan dimulainya pembangunan fisik yang menambah kapasitas pembangkit dari 2.640 MW menjadi 4.640 MW ini bisa melibatkan pekerja dari lingkungan sekitar.

"Karena pembangunan fisiknya besar kalau bisa, local employment-nya juga besar. Supaya multiplier effect-nya juga besar," ujar Jonan, Kamis (31/8/2017).

Kedua, dia berharap agar operasi PLTU yang menggunakan batu bara sebagai energi primernya tetap rendah kontribusinya terhadap pencemaran lingkungan. Ketiga, diharapkan agar gangguan operasi bisa diminimalisir sehingga pelayanan kepada masyarakat tak terganggu.

"Mohon sangat dikurangi gangguannya intermittent-nya diharapkan agar sangat minimal," kata Jonan.

Keempat, dia menyebutkan, secara umum agar harga jual listrik tetap murah sehingga bisa terjangkau masyarakat.

Berdasarkan perjanjian penjualan listrik (power purchase agreement/PPA) yang diteken 2015, harga listrik dari PLTU Jawa 4 ini sebesar US$5,8 sen per kWh.

Sebelumnya, Direktur PT Bhumi Jati Power Boy Gemino Kalauserang mengatakan untuk unit I diharapkan bisa selesai di Mei 2021 dan unit berikutnya pada September 2021. Proyek yang membutuhkan investasi US$4,2 miliar yang berasal dari project financing.

Sumber dananya berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi tujuh bank komersial yaitu Mizuho Bank Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited, Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited, Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, The Norinchukin Bank dan Singapore's Oversea-Chinese Banking Corporation Limited yang dijamin NEXI Overseas Investment Insurance.

Proyek dibangun berdasarkan skema build operate transfer (BOT) dengan durasi 25 tahun sejak proyek beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD).

Pembangkit dibangun menggunakan teknologi ultra super critical yang bisa menciptakan efisiensi 8% hingga 10% karena kemampuan pengaturan tekanan dan suhu yang lebih baik. Dengan demikian, bisa menghasilkan emisi lebih rendah dan pasokan batu bara lebih sedikit.

"Investasi US$4,2 miliar dengan pembiayaan project kombinasi permodalan dan pinjaman bank," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper