Bisnis.com, JAKARTA—PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengalami peningkatan tingkat utilitas pabrik dibandingkan dengan tahun lalu secara keseluruhan.
Antonius Marcos, Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa, mengatakan kenaikan ini seiring dengan peningkatan volume permintaan pasar.
"Saat ini utilisasi pabrik kami berada di kisaran 70% sampai 80%," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (2/11/2017).
Berdasarkan riset yang dirilis Samuel Sekuritas, volumen penjualan semen emiten dengan kode saham INTP tersebut naik 28% secara quarter to quarter (q-t-q) menjadi 4,7 juta ton. Penjualan selama periode Januari-September 2017 tercatat tumbuh 2% secara tahunan (y-o-y) menjadi 12,1 juta ton.
Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan proyek infrastruktur, perumahan dan komersial di daerah Jawa bagian barat. Selain itu, kiln yang sempat dihentikan sementara juga mulai beroperasi kembali.
Sebelumnya Indocement mematikan tiga lini produksi karena dinilai tidak efisien dan pasar sedang mengalami masalah kelebihan pasokan.
Permintaan semen pada September lalu masih mencatatkan pertumbuhan postif. Pengerjaan sejumlah proyek tol pembangkit di dalam proyek strategis nasional menjadi faktor penopang kenaikan permintaan.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menyatakan konsumsi semen pada September lalu mencapai 6,3 juta ton, atau naik 12,8% year-on-year. Meski demikian, kenaikan permintaan tersebut tidak lebih tinggi ketimbang konsumsi pada Agustus yang tercatat sebesar 6,47 juta ton.
Permintaan semen secara kumulatif periode Januari—September tahun ini mencapai 47,43 juta ton, atau naik 6,6% dibandingkan dengan periode Januari—September tahun lalu. Menurutnya, laju kenaikan permintaan semen tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 %.