Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima delegasi Parlemen Uni Eropa.
Dalam pertemuan itu, Retno menjelaskan pemerintah membahas penguatan kerjasama hingga ekspor minyak sawit mentah atau CPO dari Indonesia.
“Kita sudah bekerjasama cukup banyak, panjang, dan kita juga share beberapa values misal mengenai masalah demokrasi, penghormatan HAM, dan sebagainya. Kita ingin terus tingkatkan hubungan kita dengan Uni Eropa,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (9/5).
Menurutnya, di tengah situasi dunia yang diliputi ketidakpastian, kepentingan untuk mendekatkan diri dengan negara-negara mitra seperti Uni Eropa menjadi lebih penting.
Hal itu tak terlepas dari kestabilan kondisi dunia yang harus terus dijaga dengan saling menghormati dan menaati peraturan dunia.
“Kita bicara dari berbagai macam aspek, termasuk perundingan masalah CEPA, dan juga tentunya kita bicara mengenai SDGs [Sustainable Development Goals] dan palm oil.,: katanya.
Baca Juga
Jadi, lanjut Menlu, palm oil kita letakkan dalam konteks implementasi Sustainable Development Goals, terutama kaitannya adalah elemen untuk poverty alleviation [penurunan angka kemiskinan],” ucapnya.
Terlebih terkait pembatasan ekspor CPO Indonesia oleh Uni Eropa, pemerintah meminta solusi yang berimbang.