Bisnis.com, JAKARTA - Ruas Tol Batang-Semarang siap dilalui secara fungsional oleh pemudik saat lebaran tahun ini mulai dari tanggal 8 Juni hingga 23 Juni.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto mengatakan ruas tol Batang -- Semarang sepanjang 75 km dibuka secara fungsional nantinya dimana sepanjang 57 km jalan tol tersebut sudah dalam kondisi perkerasan beton (rigid pavement) sedangkan sisanya 18 km merupakan lapisan beton setebal 10 cm (lean concrete).
"Tanggal 3 Juni nanti, sudah siap secara fungsional. Kami buka fungsional dari tanggal 8 Juni," ujarnya, Jumat (1/5/2018).
Nantinya sepanjang jalur fungsional ini akan diberikan fasilitas tempat istirahat berupa mushola, toilet portable, tenda istirahat, tenda P3K dan SPBU portable. Diantara lokasi tempat istirahat juga disediakan area parkir atau parking bay sebanyak 4 lokasi.
Untuk penerangan akan disediakan di tempat istirahat dan simpang susun termasuk menggunakan lampu tenaga matahari. Adapun, saat ini pihak kontaktor masih terus bekerja diantaranya melakukan penimbunan, pengecoran maupun perapian pembatas jalan.
"Setiap 10 kilometer ada parking bay di jalur B. Jalur A yang dilintasi para pemudik," ucap Arie.
Baca Juga
Kendati demikian, para pemudik belum bisa melintasi jembatan Kali Kuto. Jembatan Kali Kuto baru dibuka pada H-2 Lebaran.
“Jembatan Kali Kuto ditargetkan bisa digunakan pada H-2 Lebaran. Sebelum bisa dilalui arus mudik, maka kendaraan akan diarahkan keluar Gringsing sejauh 500 meter untuk melintasi Kali Kuto dan masuk kembali ke tol menuju gerbang tol keluar di Krapyak (Semarang). Untuk arus balik akan lebih lancar karena jembatan sudah bisa dilalui," terangnya.
Jembatan Kali Kuto menjadi jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya tidak dilakukan di pabrik melainkan dirakit di lokasi pekerjaan.
“Beratnya 2.400 ton sehingga bila di rakit di Surabaya atau Jakarta, akan kesulitan membawa ke lokasi sehingga dibuat menjadi 12 bagian dan dirakit di lokasi. Ini pertama kali dilakukan secara in situ," katanya.
Pembuatan jembatan Kali Kuto ini 80% menggunakan bahan baku lokal untuk pondasi ke bawah dan sebesar 20% menggunakan impor dari Perancis seperti sling jembatannya.
"Besok malam minggu akan kami satukan antar ujung kedua jembatan ini," ujar Arie.