Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Produk Kehutanan Berpotensi Capai US$13 Miliar

Pelaku usaha memperkirakan nilai ekspor produk kehutanan dapat meningkat sekitar 8,3% menjadi US$13 miliar pada tahun depan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha memperkirakan nilai ekspor produk kehutanan dapat meningkat sekitar 8,3% menjadi US$13 miliar pada tahun depan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan sektor kehutanan masih dapat memberikan sumbangan lebih bagi pemasukan negara dari segi ekspor.

Dia  menambahkan, penyempurnaan sistem pemasaran dan perdagangan hasil hutan secara online berbasis Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) bernama Indonesia Timber Exchange (ITE) menjadi salah satu faktor pendukung dalam mengejar potensi ekspor tahun depan.

Sistem ini siap memfasilitasi pelaku usaha untuk memasarkan kayu dan produk kayu olahan ke jaringan pasar domestik dan dunia. Selain itu, kurs dolar AS yang sedang tinggi juga bisa mendorong kinerja  ekspor kayu. 

“Saya yakin bisa bertambah menjadi US$ 13 miliar untuk ekspor produk kehutanan tahun depan. Kita bergerak ke sana," katanya di sela-sela Rakernas APHI, Selasa (13/11).

Tahun ini, nilai ekspor  diperkirakan mencapai US$12 miliar. Khusus untuk produk kayu olahan, ekspornya sudah mencapai US$10,59 miliar sampai dengan Oktober. (lihat grafis)

Menurutnya, barang yang paling mudah untuk diekspor adalah sumber daya alam seperti produk kehutanan. Apalagi, produk dari sektor kehutanan itu kandungan lokalnya 100% tanpa ada tambahan subtitusi impor.

Selain itu, peningkatan jumlah pemegang sertifikasi seperti SVLK dan Forest Stewardship Council (FSC) juga menjadi pendorong kian diterimanya produk kehutanan, terutama kayu, asal Indonesia di pasar global.

“Pondasi kinerja sektor hulu pada 2018 cukup kuat, yang antara lain diindikasikan dari membaiknya harga kayu log, tren positif kenaikan produksi kayu nasional dan meningkatnya perolehan sertifikat pengelolaan hutan produksi lestari,” kata Indroyono.

Dari segi investasi, Indroyono mengatakan sedang meminta izin kepada regulator untuk mengimpor mesin penggergaji skala besar yang tidak diproduksi dalam negeri.

"Banyak penggergajian atau sawmill yang mati. Kayunya ada, tapi penggergajian tidak banyak. Bolehlah kami dikasih insentif untuk mengimpor mesin besar bekas yang tidak diproduksi dalam negeri. Kebetulan Malaysia menutup banyak sawmill-nya, dan itu bisa kami manfaatkan. “

Dalam acara yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan kayu masih eksis di tengah gejolak ekonomi. Hal ini ditandai dengan ekspor kayu olahan yang cenderung meningkat dengan produksi kayu bulat yang didominasi dari hutan tanaman.

“Negara-negara Asia, Amerika Utara dan Uni Eropa mendominasi tujuan ekspor kayu olahan Indonesia. China menempati peringkat pertama tujuan ekspor,” jelasnya.

Maka dari itu, pihaknya memberikan dukungan atas upaya peningkatan produktivitas dan diversifikasi produk kehutanan melalui penyederhanaan proses tata batas, percepatan pengukuhan kawasan hutan, hingga perbaikan metode inventarisasi hutan berbasis citra satelit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper