Bisnis.com, JAKARTA - Pertengahan dekade 1994, sebuah pernyataan pahit harus diterima Indonesia. Sang penyampai pesan bukan lembaga ecek-ecek. Melainkan, organisasi superbodi, yakni Bank Dunia (World Bank).
Lembaga tersebut memprediksi, negara-negara berkembang, wabilkhusus Indonesia, bakal terkena dampak besar akibat berlakunya General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) cikal-bakal dari World Trade Organization (WTO).