Bisnis.com, JAKARTA — PT Kino Indonesia Tbk. berupaya menjaga kinerja di tengah tekanan virus corona atau Covid-19 agar sesuai yang ditetapkan perseroan secara keseluruhan dengan melakukan pengembangan produk hand sanitizer.
Melalui merk Eskulin, perseroan telah memproduksi hand sanitizer yang diformulasikan khusus untuk anak-anak. Produk pembersih tangan yang diklaim efektif membasmi kotoran dan kuman tanpa sabun dan air diperkaya moisturizer dan vitamin E untuk menjaga kelembaban kulit
Tak hanya itu, perseroan juga telah merilis produk Instance atau hand sanitizer yang menawarkan kandungan alkohol 75 persen.
Corporate Finance Director Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan dalam masa pandemi ini memang tidak mudah sehingga berfokus pada hand sanitizer untuk tetap dapat memanfaatkan momentum ini menjadi salah satu strategi.
"Biasa penjualan makanan dan minuman itu tumbuh lebih banyak di musim kemarau karena lebih banyak aktivitas outdoor. Namun, di masa pandemi orang jarang beraktivitas outdoor jadi penjualan minuman akan sulit untuk menguat," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/5/2020).
Hingga kini, menurut Budi, hand sanitizer masih memiliki pasar yang besar karena adanya upaya meningkatkan gaya hidup sehat.
Baca Juga
Secara keseluruhan, Budi melanjutkan, tahun ini perseroan akan lebih fokus ke segmen perawatan tubuh yang mengacu pada produk hygiene.
Sementara itu, Budi mengakui memang pastinya masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah untuk membantu menghadapi tekanan akibat virus corona.
"Dengan keadaan yang sangat dinamis dan terus berkembang ini tentunya pemerintah terus perlu beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya.
Mengutip laporan keuangan perusahaan per kuartal I/2020, penjualan segmen perawatan tubuh emiten dengan sandi saham KINO berhasil tercatat naik sekitar 7,54 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp555,03 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp516,08 miliar.
Kenaikan penjualan juga terjadi pada segmen minuman sebesar 14,54 persen yoy menjadi Rp412,20 miliar sepanjang kuartal I/2020. Sementara penjualan segmen makanan naik 23,62 persen yoy menjadi Rp105,23 miliar.
Adapun pada segmen makanan hewan juga terjadu kenaikan hingga 44,14 persen yoy menjadi Rp4,43 miliar pada Januari - Maret 2020. Sayangnya, penjualan segmen farmasi turun 4,51 persen yoy menjadi Rp36,13 miliar pada periode ini.