Bisnis.com, JAKARTA – PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya memproyeksikan kenaikan konsumsi listrik masyarakat Ibu Kota mencapai 2 persen pada 2022.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengatakan bahwa konsumsi listrik hingga akhir tahun ini diperkirakan tumbuh 1,4 persen dibandingkan dengan 2020.
“Kalau kita ingin improvement lebih bagus. Optimistis, saya kira mungkin naik 2 persen saja sudah menggembirakan. Sebelum pandemi Covid-19 sempat di atas 4 persen,” katanya, dikutip Minggu (19/12/2021).
Meski begitu, dia menyebut bahwa tahun depan diproyeksikan Covid-19 masih melanda Tanah Air seiring dengan mulai ditemukannya varian Omicron di Indonesia. Hal itu membuat Doddy memperkirakan pertumbuhan penjualan listrik tahun depan tidak lebih baik dari tahun ini.
Sementara itu, PLN UID Jakarta Raya mencatatkan pertumbuhan penjualan listrik secara kumulatif sebesar 1,21 persen hingga November 2021, atau mencapai 29.865 GWh.
Selanjutnya, pendapatan secara kumulatif telah mencapai Rp37,5 triliun hingga November 2021, atau naik 0,71 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp37,2 triliun.
Baca Juga
Pendapatan tersebut ditopang oleh sektor bisnis Rp11,4 triliun, Rp4,1 triliun dari sektor industri, dan rumah tangga mencapai Rp18,5 triliun.
Adapun kelistrikan di DKI Jakarta disuplai dari 6 subsistem berupa gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) dengan total kapasitas mencapai 9.776 MW. Total load 6 subsistem tersebut mencapai 6.940 MW.
Sepanjang 2021, PLN IUD Jakarta Raya mencapai 4.959 MW. Daya tersebut disalurkan oleh 67 Unit Gardu Induk dengan kapasitas 150/20 kV.
“Jadi kita semua tidak perlu khawatir apakah daya yang ada di sistem Jakarta akan kekurangan,” terangnya.