Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Bahan Bakar Hidrogen Masih Minim, Pertamina Sebut di Bawah 1%

Hingga saat ini pelanggan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang khusus hidrogen tidak sampai 1%.
Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia hasil inovasi dan terobosan dari PLN IP yang merupakan upaya dan inovasi lanjutan PLN dalam pembangunan ekosistem hidrogen secara end to end di Indonesia./Istimewa
Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia hasil inovasi dan terobosan dari PLN IP yang merupakan upaya dan inovasi lanjutan PLN dalam pembangunan ekosistem hidrogen secara end to end di Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meminta dukungan pemerintah untuk membuat dan menyediakan pasar bagi kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen.

VP Sustainability Program,Rating & Engage Pertamina Indira Pratyaksa menyampaikan, permintaan ini bukan tanpa alasan. Sebab. hingga saat ini pelanggan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang khusus hidrogen tidak sampai 1%.

“Pertamina sudah membangun SPBU Hidrogen di Daan Mogot, namun konsumen yang kesana masih nol koma nol sekian persen dari seluruh penduduk Jakarta,” kata Indira dalam acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) di Kempinski Ballroom, Rabu (7/8/2024).

Dengan minimnya pembeli bahan bakar hidrogen ini, Indira meminta adanya uluran tangan pemerintah guna menambah pasar dari kendaraan berbahan bakar hidrogen.

Selain itu, Indira juga meminta adanya kepastian ketersediaan SPBU yang menyediakan hidrogen dan tidak hanya di satu tempat saja.

“Sehingga masyarakat merasa lebih nyaman ketika banyak tempat yang mereka bisa datangi untuk mengisi bahan bakarnya,” ucapnya.

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. 

Dalam groundbreaking hydrogen refueling station (HRS), Rabu (17/1/2024) di SPBU Daan Mogot, keduanya sepakat dalam membangun ekosistem tersebut tidak hanya menyiapkan infrastruktur, melainkan juga kerja sama dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.

Kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam joint development agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto, serta disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, kita jangan jadi followers kalau mau bisnis energi bersih,” kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat Komisaris Utama Pertamina dalam sambutannya dikutip dari siaran pers, Kamis (18/1/2024).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina relatif siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang dimiliki saat ini. 

“Ditambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem ini,” kata Nicke.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper