Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa logistik Ninja Xpress mengungkapkan bisnis layanan jasa pesan antar tahun ini tidak sesemarak tahun kemarin.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa menyebutkan penurunan permintaan menjadi faktor turunnya prospek bisnis pengantaran. Pasalnya, tahun lalu terjadi lonjakan permintaan terkait sentimen Pemilu 2024.
“Ada demand yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal kita tahu kemarin kita bisa ekonomi meningkat tetap 5% gara-gara ada pemilu gitu kan,” kata Andi di Kantor Ninja Xpress, Selasa (27/8/2024).
Andi juga belum bisa memprediksi tingkat permintaan sampai dengan akhir tahun ini. Hal tersebut karena faktor eksternal atau kondisi makro yang terlalu volatil sehingga dinamika perubahan permintaan cepat berubah.
Namun, kata Andi, pihaknya dapat meningkatkan kualitas pelayanan sebagai strategi utama. Peningkatan ini disebut merupakan hal yang dapat dikontrol Ninja Xpress.
“Jadi kita hanya bisa mengontrol apa yang kita bisa kontrol, which is adalah quality,” kata dia.
Baca Juga
Adapun sampai dengan Juli 2024, Ninja Xpress mencatatkan rata-rata pengantaran sebesar 700.000 paket per hari.
Andi mengatakan angka itu tidak jauh berbeda dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Jadi kita tetap mempertahankan SLA kita yang 98%, kita tetap memberikan servis terbaik, kita tetap memberikan [layanan] COD ke seluruh Indonesia sampai sekarang. Itu tidak ada yang berubah sih,” jelas dia.
Adapun Ninja Xpress akan terus mengejar kolaborasi dengan brand-brand besar untuk ekspansi bisnis.
Teranyar, jasa logistik ini bekerja sama dengan Kopi Kenangan melalui layanan Ninja B2BR atau Business-to-Business-Restock.
Kolaborasi tersebut adalah pengiriman ‘Cerita Roti’ di mana tantangan dalam pengiriman roti, seperti menjaga kesegaran dan kualitas produk termasuk juga tantangan penjemputan dan pengiriman barang, dapat teratasi dengan Layanan Ninja B2BR.