Dukung Pemudik Mobil Listrik, PLN Siagakan 2.490 SPKLU Selama Nataru

PLN siagakan 2.490 SPKLU di 1.745 lokasi selama Nataru 2024/2025, termasuk 500 unit di jalur mudik. Beban puncak listrik diproyeksi naik 8,3% jadi 39 GW
Foto: Dukung Pemudik Mobil Listrik, PLN Siagakan 2.490 SPKLU Selama Nataru
Foto: Dukung Pemudik Mobil Listrik, PLN Siagakan 2.490 SPKLU Selama Nataru

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menyiagakan 2.490 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di 1.745 lokasi di seluruh Indonesia selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, upaya tersebut dilakukan demi mendukung pelaksanaan mudik selama Nataru. Apalagi, menurut Darmawan, saat ini pengguna mobil listrik diperkirakan meningkat.

"Penambahan jumlah mobil listrik dibanding dengan Natal Tahun Baru tahun lalu meningkat sekitar 2,8 sampai 3 kali lipat. Maka kami mengantisipasi jumlah SPKLU," ucap Darmawan dalam acara Apel Siaga Kelistrikan Nataru 2025 di Kantor PLN, Jakarta, Senin (16/12/2024).

Darmawan menuturkan, pihaknya juga meningkatkan jumlah SPKLU di jalan tol sebanyak 8 kali lipat menjadi 500 unit. Adapun, 500 SPKLU itu tersebar di 297 lokasi di seluruh ruas jalur mudik trans Jawa dan Sumatra, baik tol maupun nontol.

Selain SPKLU konvensional, PLN juga menyediakan lima unit SPKLU mobile. Selain itu, PLN juga menyiagakan lebih dari 6.000 petugas SPKLU yang siaga 24 jam.

Darmawan juga menyebut SPKLU dengan fasilitas fast charging mampu mengisi baterai EV dengan waktu hanya 20 menit.

"Jadi dari pengalaman Natal Tahun Baru tahun lalu dan juga pengalaman mudik di Hari Raya Idulfitri, kami memastikan bahwa antrian di setiap SPKLU selama mudik bisa dikelola dengan baik, antreannya jangan terlalu panjang," ucap Darmawan.

Lebih lanjut, PLN memproyeksi beban puncak listrik selama Nataru tahun ini sebesar 39 gigawatt (GW), sedangkan daya mampu saat ini adalah sebesar 53 GW.

Artinya, terdapat cadangan daya sebesar 14 GW. Adapun, proyeksi beban puncak yang mencapai 39 GW itu naik 8,3% dari tahun sebelumnya.

Darmawan mengatakan, masa kritis kelistrikan Nataru tahun ini akan terjadi selama 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Pihaknya pun telah mempersiapkan semuanya agar sistem kelistrikan berjalan andal.

"Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita yang merayakan Natal bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang, dengan hikmat penuh dengan makna, tanpa ada suatu gangguan apapun," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper