Bisnis.com, JAKARTA - Di balik kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terdapat peluang besar merebut potensi relokasi manufaktur raksasa teknologi asal AS, Apple Inc yang selama ini berpusat di China. Terlebih, perang tarif China-AS terus memanas dan belum tampak titik terangnya.
Potensi tersebut tampaknya juga dilihat oleh pemerintah Indonesia yang akan menawarkan pelonggaran kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kepada AS dalam rangka negosiasi penurunan tarif resiprokal 32%. Sasarannya tak hanya membuka akses pasar domestik, tetapi juga menarik investasi AS ke RI.