Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunjuk Stephen Miran Jadi Gubernur Interim The Fed Gantikan Adriana Kugler

Donald Trump menunjuk Stephen Miran sebagai Gubernur Interim The Fed menggantikan Adriana Kugler. Miran, pengkritik kebijakan The Fed, masih menunggu konfirmasi Senat.
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump menunjuk Ketua Dewan Penasihat Ekonomi atau Council of Economic Advisers (CEA) Stephen Miran sebagai Gubernur Sementara The Fed menggantikan Adriana Kugler yang akan lengser Januari mendatang.

“Dia telah bersama saya sejak awal masa jabatan kedua, dan keahliannya di bidang ekonomi tidak tertandingi — Dia akan menjalankan tugasnya dengan sangat baik,” kata Trump dalam unggahannya di media sosial, yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (8/8/2025)

Trump menegaskan penunjukan ini bersifat sementara sambil pemerintah terus mencari kandidat permanen untuk mengisi posisi tersebut. Miran masih harus menjalani proses konfirmasi di Senat AS.

Pengumuman ini langsung berdampak pada pasar, dengan Bloomberg Dollar Spot Index menghapus seluruh kenaikan hariannya setelah kabar penunjukan Miran beredar. Pihak The Fed belum memberikan komentar resmi terkait keputusan tersebut.

Miran dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan The Fed dalam beberapa tahun terakhir. Dalam makalah sepanjang 24 halaman yang dia tulis bersama Dan Katz, kini menjabat Kepala Staf di Departemen Keuangan AS, Miran menuding bahwa kesalahan kebijakan moneter The Fed disebabkan oleh “groupthink” alias pola pikir seragam tanpa keberagaman pandangan. 

Keduanya juga mengkritik The Fed karena dinilai telah merambah ke ranah politik yang seharusnya di luar mandat bank sentral.

“Rekam jejak The Fed dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan pertanyaan apakah lembaga ini masih dijalankan sesuai prinsip independensi bank sentral yang ideal,” tulis Miran dan Katz dalam makalah tersebut.

Mereka mengusulkan pemisahan kebijakan moneter dari fungsi pengawasan dan regulasi perbankan, dengan mencabut kewenangan dewan gubernur atas sektor terakhir. Usulan itu memerlukan persetujuan legislatif dan bertujuan untuk menghindari pencemaran proses kebijakan moneter yang tidak perlu. 

Pro Pelonggaran Kebijakan The Fed

Joe Gilbert, Manajer Portofolio di Integrity Asset Management, mengatakan penunjukan Miran bukanlah pilihan yang diantisipasi pasar, namun masih sejalan dengan ekspektasi kebijakan yang lebih longgar.

“Miran bisa menjadi suara tambahan yang mendorong pelonggaran kebijakan The Fed. Ini memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sepanjang sisa tahun ini. Kita telah resmi memasuki siklus pelonggaran," kata Gilbert.

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV sebelumnya pada hari yang sama, Miran mengatakan tidak ada bukti tekanan harga yang signifikan secara makroekonomi akibat kebijakan tarif Trump terhadap mitra dagang AS.

“Secara keseluruhan, kami tidak memperkirakan inflasi yang signifikan akibat tarif ini," ujarnya. 

Dia melanjutkan, jika pun ada dampak inflasi, hal itu hanya akan bersifat satu kali, bukan tren jangka panjang.

Pernyataan Miran berbeda dengan pandangan Ketua The Fed Jerome Powell yang sebelumnya menegaskan meski dampak tarif terhadap inflasi kemungkinan bersifat sementara, risiko efek yang lebih persisten tetap perlu diwaspadai oleh pembuat kebijakan.

“Bisa saja dampaknya lebih bertahan lama, dan itu adalah risiko yang harus dipertimbangkan dan dikelola,” ujar Powell dalam konferensi pers 30 Juli lalu, usai The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga untuk kelima kalinya secara berturut-turut.

Miran juga memuji Gubernur The Fed Christopher Waller ketika ditanya soal pencarian pengganti Powell, yang masa jabatannya sebagai ketua berakhir Mei tahun depan.

Waller menjadi satu-satunya anggota dewan yang tidak sepakat dalam keputusan terbaru The Fed untuk menahan suku bunga, dan menyatakan lebih memilih pemangkasan 25 basis poin. Ia juga memperingatkan bahwa pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

“Dia telah menunjukkan integritas luar biasa akhir-akhir ini, tidak terjebak dalam sindrom ‘panik tarif’ seperti yang dialami banyak orang, termasuk di The Fed. Dia berhasil menjaga suara independennya," ujar Miran

Sementara itu, Senat AS yang harus mengesahkan penunjukan Miran saat ini sedang dalam masa reses tahunan bulan Agustus dan baru akan kembali bersidang pada awal September. Proses konfirmasi diperkirakan akan memakan waktu, kecuali jika mendapat prioritas dari pimpinan Partai Republik.

Miran sebelumnya dikonfirmasi untuk posisi ketua CEA pada Maret lalu melalui pemungutan suara yang nyaris sepenuhnya mengikuti garis partai, dengan hasil 53–46.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro