BISNIS.COM,JAKARTA – PT Cikarang Inland Port, pengelola pelabuhan daratan Cikarang Dry Port, menargetkan utilisasi sebesar 60.000 TEUs hingga 100.000 TEUs pada 2014, atau naik 200% dari realisasi utilisasi hingga saat ini.
Benny Woenardi, Managing Director PT Cikarang Inland Port, mengungkapkan utilisasi Cikarang Dry Port (CDP) baru mencapai 5% atau sebanyak 20.000-30.000 TEUs pada tahun ini.
“Saat ini utilisasi baru 5% dari total kapasitas handling sebesar 400.000 TEUs. Kami lebih banyak menangani impor daripada ekspor. Kegiatan impor 70% dan ekspor 30%,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/3).
Dia menjelaskan idealnya utilisasi CDP sekitar 25% dari total investasi yang telah dikeluarkan perusahaan.
Menurutnya, dengan utilisasi 5% itu keberadaan CDP yang punya lahan seluas sekitar 200 hektare di kawasan industri Jababeka itu belum optimal membantu mengurangi beban pelabuhan laut Tanjung Priok dan memperlancar arus barang dan logistik.
Benny menjelaskan CDP yang resmi beroperasi sejak 8 Agustus 2010 itu baru benar-benar menjalankan aktivitas kepelabuhanan secara efektif sejak 2012. Padahal, sambungnya, ditetapkan sebagai perpanjangan tangan dari Pelabuhan Tanjung Priok melalui Keputusan Menteri Perhubungan No.284 tahun 2011.
Selain karena masih kurang dikenalnya CDP oleh industri manufaktur di kawasan Jababeka, sambungnya, pemerintah belum benar-benar mendukung keberadaan CDP. Kebijakan terkait dengan kelancaran logistik masih terputus-putus.
Dia menambahkan belum ada dorongan riil dari pemerintah industri memanfaatkan keberadaan fasilitas CDP. Saat ini aktivitas bongkar muat peti kemas di Cikarang Dry Port hanya mengandalkan kerja sama bisnis (business-to-business).
“Jika kondisinya terus seperti ini, operasional minus dan utilisasi tidak optimal sampai titik tertentu, tentu manajemen perusahaan tidak bisa bertahan sampai titik tertentu,” ungkapnya.
Dia menjelaskan investasi yang digelontorkan sekitar Rp400 miliar – Rp500 miliar. Jika aktivitas bongkar muat optimal di CDP, dibutuhkan investasi hingga Rp2 triliun.
Harry MAC, Business Development Manager PT Cikarang Inland Port, menjelaskan CDP merupakan kawasan pelabuhan pelayanan terpadu (KPPT) atau konsep layanan satu atap pertama di Indonesia.
Menurutnya, CDP merupakan bagian dari program pemerintah, yakni customs advance trade system dan blue print logistics. Dua program itu untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan memangkas rantai pasok dan distribusi barang.
Secara internasional, sambungnya, punya kode pelabuhan yakni IDJBK. Dengan kode itu CDP telah terkoneksi dengan pelabuhan lain di seluruh dunia sebagai bagian dari jalur perdagangan internasional.
CIKARANG DRY PORT: Belum Optimal Dukung Tanjung Priok, Utilisasi Baru 5%
BISNIS.COM,JAKARTA – PT Cikarang Inland Port, pengelola pelabuhan daratan Cikarang Dry Port, menargetkan utilisasi sebesar 60.000 TEUs hingga 100.000 TEUs pada 2014, atau naik 200% dari realisasi utilisasi hingga saat ini.Benny Woenardi, Managing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
28 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
58 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
38 menit yang lalu
AS Kenakan Tarif Bea Masuk Tinggi ke China, Apa Dampak ke RI?
41 menit yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
1 jam yang lalu