BISNIS.COM, MALANG -- Pemkab Malang, Jatim, tahun ini membangun kandang sapi perah terpadu di Desa Bambang, Kecamatan Wajak dengan nilai investasi Rp1,2 miliar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Sujono, mengatakan kandang sapi perah terpadu di Kecamatan Wajakitu untuk pengembangbiakan sapi perah yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat.
"Selain itu, kandang ini juga kami arahkan untuk pengadaan bibit sapi bersertifikat oleh pemkab, sebab sampai saat ini pemkab belum bisa mengeluarkan bibit sapi bersertifikat," katanya Senin (22/4/2013).
Padahal, lanjutnya, adanya sertifikasi pada bibit sapi itu akan menjadi jaminan jika sapi yang beredar di masyarakat merupakan sapi jenis unggul dan bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk kesehatannya.
Lebih lanjut Sujono mengatakan, kandang sapi terpadu tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare yang mampu menampung sapi perah sekitar 68 ekor, dengan rincian 50 ekor sapi induk, anak sapi (pedet) 11 ekor dan kandang karantina untuk 7 ekor sapi.
Menurut dia, kandang terpadu tersebut sengaja dibangun di desa tertinggal dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui sektor peternakan, disamping program ekonomi lainnya.
Sujono mengemukakan, anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk pembangunan kandang terpadu itu hanya untuk pembangunan tahap awal, sebab pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2013 akan diajukan lagi dana tambahan sebesar Rp2 miliar.
Anggaran tambahan itu, katanya, akan digunakan untuk membangun kebutuhan dasar sebuah kandang terpadu dengan kapasitas besar, seperti pagar keliling, tambahan kandang induk untuk 50 ekor sapi, tandon air, penyimpanan rumput (pakan) serta akses jalan menuju kandang.
"Dengan adanya kandang terpadu tersebut, ke depan pemkab tidak perlu lagi membeli bibit sapi setiap tahun untuk dibagikan kepada peternak, tapi cukup memanfaatkan sapi yang sudah ada di kandang terpadu ini," ujarnya.
Populasi sapi potong dan sapi perah di Kabupaten Malang saat ini mencapai ratusan ribu ekor dengan jumlah peternak sekitar 35.000 orang.(Antara/dot)
Foto : Deptan