Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Freeport Bakal Suntik Mati PLTU Penopang Tambang, Beralih ke LNG

Freeport Indonesia akan mengganti PLTU batu bara dengan LNG pada 2027 di tambangnya di Mimika, Papua Tengah, untuk mendukung transisi energi bersih.
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal meninggalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkapasitas 200 megawatt (MW) dan beralih ke liquefied natural gas (LNG) mulai 2027. Langkah ini demi mendukung transisi energi yang lebih bersih.

Presiden Direktur Freeport Tony Wenas mengatakan, PLTU itu khususnya yang berada di tambang di Mimika, Papua Tengah.

"Kami dalam proses untuk mengganti PLTU batu bara kami dengan LNG. Karena LNG jauh lebih bersih," ucap Tony di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, dengan konversi ke energi bersih ini, maka nantinya pihaknya bisa menambah dekarbonisasi sekitar 30%.

"Dengan combined cycle LNG yang ini tentu saja emisinya akan turun lebih banyak lagi sehingga bisa mencapai 60%, begitu itu on line 2027 bisa mencapai reduction emission by 60% dibanding 2018," kata Tony.

Lebih lanjut, Tony menuturkan, saat ini tambang PTFI sudah mulai bertahap menggunakan energi bersih. Dia mencontohkan, untuk mengangkut produksi bijih hingga 200.000 ton per hari, Freeport sudah menggunakan kereta listrik. Sebelumnya, pengangkutan bijih dilakukan menggunakan truk raksasa berbahan bakar fosil.

"Bayangkan kalau 200.000 ton bijih diangkut, itu berapa banyak emisi yang diciptakan. Nah, sekarang di tambang bawah tanah kami menggunakan kereta listrik, zero emission," tutur Tony.

Dia menyebut, kereta listrik memang belum bisa sepenuhnya menggantikan truk pengangkut. Kendati demikian, setidaknya pengangkutan bijih di tambang Freeport sudah lebih dari 50% menggunakan energi bersih.

"Itu kereta listriknya bisa ngangkut 150.000 ton per hari. Jadi dengan itu sudah reduce the carbon emission by 28%," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro