BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia menolak kehadiran para pejabat tinggi dari Jakarta, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk berkunjung ke pertambangan milik perusahaan itu di Mimika, Papua, dengan alasan proses evakuasi kecelakaan masih berlangsung.
Hal itu diakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangannya kepada pers, Senin (20/5).
SBY menuturkan semula Menteri ESDM Jero Wacik dan Menakertrans Muhaimin Iskandar akan berangkat ke lokasi kecelakaan di areal pertambangan milik perusahaan asal AS itu di Papua.
"Tetapi permintaan dari Freepot di Tembagapura, sementara mereka ingin fokus, konsentrasi, untuk menjalankan tugas [proses evakuasi korban runtuhan terowongan bawah tanah], dan memohon agar kehadiran pejabat dari Jakarta menunggu beberapa saat sampai situasinya tepat," ujar SBY.
Namun demikian, SBY menegaskan akan tetap memerintahkan Menteri ESDM, Menakertrans, dan pejabat terkait untuk datang ke lokasi agar dapat melihat secara utuh, melakukan diskusi, dan menginvestigasi kasus kecelakaan tersebut.
"Juga untuk melihat apa yang harus dilakukan Freepot dan [perusahaan pertambangan] yang lain untuk menjamin keselamatan kerja di masa yang akan datang.
KECELAKAAN KERJA FREEPORT: Manajemen Menolak Ditinjau Pejabat Tinggi
BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia menolak kehadiran para pejabat tinggi dari Jakarta, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk berkunjung ke pertambangan milik perusahaan itu di Mimika,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 menit yang lalu
Makin Tajir, Profil Dewi Kam Perempuan Terkaya Indonesia 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
3 jam yang lalu