Bisnis.com, Dubai – PT GMF AeroAsia menyepakati kerja sama perawatan pesawat dengan Fits Air (Fits Aviation), pelopor perusahaan penerbangan swasta di Sri Lanka.
Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Agus Sulistyono selaku Direktur Base Operation GMF AeroAsia dan Shafik Kassim selaku Managing Director Fits Aviation pada Senin (18/11/2013) di arena Dubai Airshow 2013.
Kerja sama dengan durasi 2 tahun ini tidak hanya untuk Base Maintenance (C-Check dan D-Check) pesawat MD83 yang dioperasikan Fits Air, tapi juga meliputi pelatihan perawatan MD83 untuk teknisi Fits Air dan pengembangan organisasi perawatan AMTO 147.
“Fits Air adalah salah satu customer baru GMF yang menandatangani kerjasama di Dubai Airshow 2013 ini,” kata Agus Sulistyono.
Fits Air adalah maskapai swasta pertama di Sri Lanka yang meraih lisensi untuk layanan kargo internasional dari Sri Lankan Civil Aviation Authority (CAA) pada 15 tahun lalu.
Maskapai ini mengoperasikan beragam tipe pesawat penumpang maupun kargo seperti Fokker 27, DC-8, IL-18, dan Cessna Grand Caravan. Dengan kantor pusat di Colombo, layanan kargo Fits Air merambah hingga Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika.
Kepercayaan Fits Air terhadap GMF diharapkan menjadi nilai lebih untuk meningkatkan kepercayaan pasar perawatan pesawat Sri Lanka kepada GMF. “Penting bagi GMF meraih kepercayaan airlines besar di suatu negara untuk membuka pasar yang lebih luas,” katanya.
Menurut Agus Sulistyono, GMF merupakan salah satu perusahaan MRO (maintenance, repair, overhaul) yang masih memiliki kapabilitas melakukan perawatan pesawat MD-83. Kemampuan ini menjadi salah satu poin penting perjalanan GMF hingga menjadi perusahaan MRO terbesar di Indonesia.
Pada saat bersama, GMF terus mengembangkan kapabilitasnya sehingga memiliki kemampuan menjalankan perawatan berbagai tipe pesawat buatan Boeing, Airbus, hingga Bombardier.
Pengembangan kapabilitas ini dilaksanakan sesuai ketentuan otoritas penerbangan sipil nasional (DKUPU) dan internasional (FAA dan EASA). “Pengembangan kapabilitas tidak pernah berhenti dilakukan oleh GMF,” katanya.
Dengan kapabilitas dan pengalaman panjang menangani pesawat MD83, kerja sama GMF dan Fits Air tidak hanya untuk perawatan pesawat. Salah satu airlines besar Sri Lanka ini meminta GMF membantu mengembangkan kompetensi teknisi Fits Air dalam menangani pesawat MD83.
Kerja sama pengembangan sumber daya manusia ini bisa dilaksanakan melalui training di GMF Learning Center maupun di Colombo. Model kerjasama perawatan pesawat dan pengembangan kompetensi teknisi melalui training telah dijalankan oleh GMF dengan beberapa customer seperti Yemenia Airlines, dan lain-lain.
Agus Sulistyono mengatakan kemampuan GMF dalam menyelenggarakan training perawatan pesawat telah diakui oleh dunia internasional. Sebagai organisasi pelatihan, GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi AMTO 147 dari otoritas penerbangan sipil Indonesia (DKUPPU) maupun otoritas penerbangan sipil Eropa (EASA).
Dalam sertifikasi AMTO 147 EASA dijelaskan bahwa pengakuan terhadap GMF berlaku untuk pelatihan kategori B1 dan B2 baik teori maupun praktek untuk pesawat B737/600/700/800/900 yang menggunakan engine CFM56. EASA menyatakan GMF sebagai organisasi pelatihan perawatan pesawat telah comply dengan Section A of Annex IV (Part 147) of Regulation No. 2042/2003.