Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RNI Transformasi Bisnis Inti

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melakukan transformasi pada sejumlah bidang usaha yang menjadi inti bisnis perusahaan dalam rangka pengembangan perusahaan.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro (tengah) menjelaskan produk daging beku kepada Wakil Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Ahmad Djauhar (kiri) dan Pengurus Kadin Silmy Karim saat pembukaan gerai Waroeng Rajawali di Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro (tengah) menjelaskan produk daging beku kepada Wakil Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Ahmad Djauhar (kiri) dan Pengurus Kadin Silmy Karim saat pembukaan gerai Waroeng Rajawali di Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melakukan transformasi pada sejumlah bidang usaha‎ yang menjadi inti bisnis perusahaan dalam rangka proses pengembangan perusahaan. 

Direktur Utama‎ Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro menuturkan saat ini perseroan memiliki sejumlah lini bisnis, seperti industri agro, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi. 

"Pengembangan usaha yang tengah‎ dilakukan secara agresif oleh perusahaan menuntut komitmen dari seluruh karyawan sebagai sumber daya paling penting," ujarnya dalam acara BUMN Marketeers Club bertema RNI Menuju Budaya Baru di Gedung RNI, Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Di bidang perdagangan, RNI melakukan transformasi penjualan komoditas inti, yaitu gula dengan menggarap langsung produk gula kemasan kiloan dengan merek Raja Gula. 

Agar produk itu dapat ‎tembus dan dinikmati konsumen akhir dengan harga kompetitif, perseroan membangun jaringan gerai di beberapa kota besar di Indonesia dengan brand Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali.

Di bidang peternakan, RNI mengembangkan sapi terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan merek Raja Daging. Begitu juga dengan pengembangan di komoditas‎ teh, sawit, pemanfaatan sumber daya yang masih idle untuk mendukung daya saing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper