Bisnis.com,JAKARTA - Realisasi impor ayam indukan atau parent stock (PS) hingga November 2013 hanya 81.153 ekor dalam bentuk ayam hidup dan 62.000 dalam bentuk telur.
Sekjen Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Chandra Gunawan mengatakan total impor diperkirakan sekitar 100.000 ekor saja karena dari 62.000 butir telur tersebut, hanya 35% saja yang akan menetas menjadi ayam indukan.
“Hanya 35% telur yang menjadi ayam artinya sekitar 21.700 ekor, kalau ditambah dengan impor hidup maka total impor menjadi 102.853 ekor saja,” katanya, Rabu (27/11/2013).
Adapun kebutuhan PS tahun ini diperkirakan mencapai 21 juta ekor atau naik 3 juta ekor dbandingkan dengan tahun lalu yang hanya 19 juta ekor dan diperkirakan naik menjadi 22 juta hingga 23 juta ekor pada 2014.
Saat ini sedikitnya terdapat 50 perusahaan pembibitan yang ada di seluruh Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 23 juta ekor dan diperkirakan pada tahun depan akan bertambah seiring bertambahnya jumlah pembibit baru.
“Perusahaan breeding [pembibitan] saat ini tumbuh, tahun depan juga tetap tumbuh. Dipastikan kapasitas akan bertambah, meskipun demikian nilanya belum bisa di tebak karena perusahaan tersebut bisa saja menunda produksi,” jelasnya.