Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan keberatannya terhadap rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahok dalam video berjudul “Rakyat Bisa Apa” yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, @PanggilBTP, dan dikutip pada Jumat (20/12/2024).
"Ya aku bilang aku keberatan. Karena gini, lu paksain pun, lu mau ngambil dari siapa? Ini industri ini pada kolaps,” tutur Ahok.
Adapun, politisi PDIP tersebut kemudian menyoroti soal kondisi sektor pertanian dan Industri di dalam negeri. Ia mencontohkan bahwa impor hasil pertanian China lebih murah lantaran menghadapi oversupply.
“Semua mekanik dia (China) tanam sayur, semua jenis. Kirim ke kita. Dan kita, petani kita mau makan apa?” ujarnya.
Lebih lanjut, Ahok mengkritisi kebijakan pengelolaan anggaran yang dinilai kurang efektif. Menurut pendapatnya, pemerintah seharusnya lebih fokus pada langkah penghematan ketimbang membebani masyarakat dengan kenaikan pajak.
Baca Juga
“Penghematan dong! Nah di sini, saya baca berita, baru diangkat jadi kepala apa, bukan menteri nih, sejajar nih, udah langsung merekrut 50 pegawai baru. Nah, pegawai lama gak berani dikeluarin juga, ASN. Itu duit siapa? Duit kita bos,” tegas Ahok.
Meski begitu, Ahok menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk mengkritik pemerintah yang saat ini telah berkuasa. Dia menyatakan lebih memilih menunggu perkembangan hingga 2029.