Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Jero Wacik mengatakan Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 75.000 MW.
“Potensi tersebut tidak lepas dari banyaknya sungai dan danau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya usai menandatangani nota kesepahaman kerja sama teknologi infrastruktur pembangkit listrik tenaga air dengan Menteri Transportasi, Inovasi, dan Teknologi Austria, Senin (5/5/2014).
Jero menambahkan, potensi terbesar ada di Provinsi Papua yakni sebesar 22.350 MW. Disusul Pulau Kalimantan yang memiliki potensi PLTA sebesar 21.600 MW. Bisnis mencatat, sampai tahun 2022, PLN berencana menambah kapasitas pembangkit sekitar 60 Gigawatt (GW). Dari total tersebut, sebanyak 6,5 GW berasal dari PLTA.
Guna mengambangkan potensi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan Kementerian Transportasi, inovasi, dan Teknologi Republik Austria untuk mengembangkan teknologi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan kerja sama tersebut terjalin di bidang energi terbarukan, terutama teknologi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Menurutnya, kerja sama tersebut merupakan perpaduan yang sangat tepat.
Pasalnya, Indonesia memiliki sumber energi air yang berlimpah, sementara Austria telah mengembangkan teknologi hydropower selama puluhan tahun. “Sebanyak 60% pembangkit listrik di Austria menggunakan tenaga air.”
Potensi Tenaga Air di Indonesia
Pulau Potensi (MW)
--------------------------------------------------------------------
Sumatera 15.600
Jawa 4.200
Kalimantan 21.600
Sulawesi 10.200
Bali, NTT, NTB 620
Maluku 430
Papua 22.350
-----------------------------------------------------------------
Total 75.000
------------------------------------------------------------------
Sumber Kementerian ESDM