Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konstruksi PLTA Jatigede Mulai Akhir 2014

PT PLN (Persero) menargetkan bisa segera memulai pembangunan konstruksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang pada akhir 2014.

Bisnis.com, BANDUNG—PT PLN (Persero) menargetkan bisa segera memulai pembangunan konstruksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang pada akhir 2014.
 
Direktur Konstruksi dan Energi Baru/Terbarukan PT PLN Nasri Sebayang mengatakan PLTA Jatigede merupakan bagian dari rencana pembangunan sejumlah pembangkit listrik baru di Jawa Barat.

Pembangunan ini menurutnya sudah dilaporkan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

“Potensi di Jawa Barat besar,akan dimanfaatkan seluruh Jabar dan sebagian untuk Jawa-Bali,” katanya di Bandung, Rabu (11/6/2014).
 
PLTA Jatigede sendiri menurutnya akan memiliki kapasitas 110 megawatt dan menyedot biaya sangat besar.

Nasri mengatakan saat ini proses pelelangan sudah berproses, sementara pembebasan lahannya masih terus dikejar agar cepat rampung.

“Jatigede mudah-mudahan akhir tahun ini paling lambat sudah bisa memulai konstruksi,” katanya.
 
Menurutnya proses pembangunan konstruksi tidak harus berbarengan dengan rencana penggenangan oleh pemerintah yang dijadwalkan September 2014 ini. Nasri mengatakan kemungkinan besar penggenangan bisa berbarengan dengan proses konstruksi.

“Tidak harus [menunggu penggenangan] mungkin dalam 2-3 bulan ke depan sudah bisa mulai konstruksi,” katanya.
 
Dengan biaya sekitar US$150 juta, pihaknya mengaku proyek ini tidak akan terganggu penanganan dampak sosial Waduk Jatigede yang sampai saat ini belum tuntas.

 Menurutnya dampak sosial hanya terjadi di sekitar bendungan, sementara PLN hanya akan membangun terowongan dan bangunan. “Proyeksi konstruksi selesai dalam waktu 3 tahun, setelah itu bisa operasional,” katanya.
 
Selain Jatigede, PLN pun menargetkan proses konstruksi bisa mulai berjalan pada 2015 PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 1040 Megawatt (MW) yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur.

Menurutnya saat ini proses pembebasan lahan di sana sudah mendekati rampung dan menyisakan kebutuhan lahan yang kecil-kecil.
 
Pihaknya menargetkan Cisokan bisa beroperasi pada 2018 nanti. Proses konstruksi hingga rampung menurutnya akan menelan biaya sekitar US$40 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper