Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Cathay Pacific Airways berinvestasi di Fulcrum Bioenergi, pengembang biofuel berbasis di AS, sebagai bagian dari strategi penerbangan untuk mencapai target pertumbuhan karbon-netral mulai 2020.
Menurut rilis yang disebarkan Selasa (19/8/2014), Cathay telah membuat investasi ekuitas strategis di Fulcrum, yang merupakan pelopor dunia dalam pengembangan dan komersialisasi mengkonversi limbah padat perkotaan menjadi bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau bahan bakar biojet. Cathay Pacific juga memiliki opsi untuk investasi lebih lanjut.
Chief Executive Cathay Pacific Ivan Chu mengatakan pihaknya senang untuk menjadi investor maskapai pertama di pengembang biofuel berkelanjutan ini.
Cathay, lanjutnya, menyadari dampak industri penerbangan terhadap lingkungan dan telah melakukan banyak hal untuk meminimalkan dampak tersebut.
“Kami sangat senang telah mengidentifikasi Fulcrum sebagai mitra bisnis strategis yang memiliki visi yang diperlukan dan teknologi know-how untuk membantu Cathay Pacific mengejar penggunaan bahan bakar biojet. Bahan bakar ini merupakan komponen penting dari strategi pembangunan berkelanjutan kami, di mana kami bertujuan untuk mencapai pertumbuhan karbon-netral mulai tahun 2020,” paparnya.
Cathay Pacific juga telah melakukan negosiasi perjanjian awal pasokan jangka panjang dengan Fulcrum sebesar 375 juta US galon bahan bakar penerbangan berkelanjutan untuk lebih dari 10 tahun (mewakili secara tahunan sekitar 2% dari konsumsi bahan bakar maskapai saat ini) yang memenuhi semua persyaratan teknis maskapai dan spesifikasi.
Fulcrum berencana memulai pembangunan pabrik komersial pertama akhir tahun ini dan membangun skala besar, pabrik bahan bakar jet dari limbah untuk di beberapa lokasi, termasuk lokasi-lokasi strategis ke jaringan Cathay Pacific, terutama di Amerika Utara.
Manager Biofuel Cathay Pacific Jeff Oven mengatakan Fulcrum telah berhasil menunjukkan proses konversi limbah padat perkotaan menjadi bahan bakar penerbangan berkelanjutan di fasilitas demonstrasi.
Bahan baku akan diurutkan untuk didaur ulang sebelum diproses menjadi bahan bakar.
Perusahaan ini, katanya, telah membuktikan bahwa teknologi ini layak dan memiliki komitmen pasokan untuk produksi bahan bakar.
Komitmen pasokan ini akan mencakup baik jangka dekat dan perkembangan masa depan.
