Bisnis.com, BANDUNG -- Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Barat menilai penerapan impor sapi dengan prinsip zona based lebih merugikan daripada country based.
Kepala Disnak Jabar Doddy Firman Nugraha mengatakan impor sapi prinsip country based lebih menguntungkan karena lalu lintas keamanan dan kesehatan hewan lebih terjamin.
"Kami tetap lebih setuju impor sapi dilakukan dengan country based yang selama ini didatangkan dari New Zealand dan Australia, karena keterjaminan keamanan dan kesehatan lebih ketat," katanya kepada Bisnis, Senin (29/9/2014).
Dia menjelaskan dengan prinsip zona based keterjaminan keamanan serta kesehatan hewan belum bisa dijamin dan tidak semua sapi bisa masuk ke Indonesia, seperti sapi yang masih terdapat penyakit mulut dan kuku.
"Seperti India yang belum dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku, jadi kalau impor tetap dilakukan bisa merugikan peternak," katanya.
Meski demikian, lanjutnya, jika pemerintah tetap memaksakan untuk menerapkan prinsip impor dengan zona based maka sistem pengawasan lalu lintas pengiriman hewan harus diperketat.
Adapun target populasi sapi potong di kawasan itu hingga akhir 2014 mencapai 401.024 ekor atau naik 4,7% dari tahun sebelumnya yang hanya 383.949 ekor.
Hal ini dilakukan untuk mencapai swasembada daging sapi yang ditetapkan pemerintah.
DISNAK JABAR: Impor Sapi Berdasar Zona Based Merugikan
Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Barat menilai penerapan impor sapi dengan prinsip zona based lebih merugikan daripada country based.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu