Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa saat ini sedang dilaksanakan studi terhadap 203 bendungan untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan hasilnya akan diketahui di akhir Desember tahun ini.
Ada potensi listrik hingga 75 Gigawatt dari aliran air di Indonesia, sayangnya pemanfaatannya masih minim. PLTA baru 5,25 % sekitar 4000 megawatt, kata Basuki di Jakarta, Kamis (27/11/2014) .
Sebagai gambaran menurur Basuki, studi yang dilaksanakan periode 1989-2011 di 89 lokasi bendungan terdapat potensi tambahan sekitar 12,8 GW listrik untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Studi yang dilakukan tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua dan NTB.
Nantinya 12,8 GW tersebut tentu akan bertambah lagi karena saat ini juga kan sedang diupayakan pembangunan 49 bendungan baru yang dilengkapi dengan PLTA juga, tambahnya.
Selanjutnya Direktur Konstruksi dan Energi Baru-Terbarukan Nasri Sebayang mengungkapkan, melalui pembangunan PLTA, dapat membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik yang diproyeksikan akan terus meningkat sebesar 9 persen per tahun.
Selain itu juga akan membantu upaya diversifikasi energi dan konservasi sumber energi primer dan memperbaiki energi dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan lebih lanjut memperbaiki tarif listrik di masyarakat karena diketahui bahwa biaya operasional rata-rata per kwh pembangkit hidro paling rendah dibandingkan pembangkit yang lain, tambah Nasri