PLN Berencana Bangun PLTA Jatigede

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 2 x 55 megawatt (MW) di Waduk Jatigede.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan Waduk Jatigede direncanakan akan mulai dialiri air pada Juli 2015 mendatang. Waduk Jatigede dibangun dengan menelan dana sebesar Rp 1,15 Triliyun, Total KK yang terkena Proyek sebanyak 11.469 KK dengan Luas lahan sekitar 4.983 Hektar.

Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur,” katanya Kamis (4/12/2014).

Menurutnya, PLN akan membangun PLTA berkapasitas 2 x 55 MW di waduk yang terletak di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rencananya, PLTA Jatigede ini akan dibangun pada awal tahun 2015 dan akan beroperasi Commercional Operation Date (COD) pada tahun 2018.

Dwi mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber energi air yang besar. Namun, saat ini pemanfaatan energi air baru berkisar 5.000 MW atau 7% dari potensi yang ada yakni 75.000 MW.

Dia mengatakan setelah dilakukan proses penyaringan terdapat 25.600 MW yang layak untuk dikembangkan. Dari total itu, pemerintah bersama PLN dan perusahaan listrik swasta merencanakan penambahan kapasitas PLTA hingga 6.300 MW dalam sepuluh tahun ke depan .

Sejak 2011, pemerintah dan PLN telah menyusun Masterplan Hydro Power yang merekomendasikan pengembangan pembangkit tenaga air dengan total kapasitas sebesar 12.900 MW di 87 lokasi yang dinilai layak secara teknis dan ekonomis serta layak secara lingkungan untuk dikembangkan sampai tahun 2027.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan melalui pembangunan PLTA membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik yang diproyeksikan akan terus meningkat rata-rata 9 persen per tahun.

Pembangunan PLTA ini juga akan membantu upaya verifikasi energi dan konservasi sumber energi primer, memperbaiki bauran energi, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Usaha mengoptimalisasikan sumber daya air melalui bendungan besar merupakan bagian dari upaya membantu membangun ketenagalistrikan yang bersumber dari energi baru dan terbarukan, alternatif selain bahan bakar minyak (BBM).