Bisnis.com, DENPASAR - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan keherannya melihat kondisi Terminal Mengwi di Kabupaten Badung yang sepi penumpang kendati menyandang status satu-satunya terminal antarkota antarprovinsi di Bali.
"Kok bisa sepi begini, kenapa orang tidak mau masuk sini?" tanyanya kepada Bupati Badung Anak Agung Gde Agung di Terminal Mengwi, Bali, Sabtu (27/12/2014).
Jonan mendatangi Terminal Mengwi ditemani Plt Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo serta beberapa pejabat lainnya sekitar pukul 15.30 Wita dengan menggunakan dua bus. Sekitar 20 menit, dia berkeliling melihat fasilitas terminal dan mengungkapkan keherannya kepada Gde Agung.
Sugihardjo menerangkan penyebab sepinya Terminal Mengwi karena penumpang lebih menyukai turun di Terminal Ubung, Denpasar.
Gde Agung meminta agar pemerintah pusat mencari solusi sepinya terminal terbesar di Bali tersebut kendati sudah ditetapkan sebagai pengganti Terminal Ubung. Dia menjelaskan masih banyak bus-bus dari Jawa yang enggan menurunkan dan menaikkan penumpang di Mengwi dan memilih tetap di Ubung.
Terminal Mengwi selesai dibangun pada 2012 dengan menghabiskan anggaran pusat dan daerah senilai Rp107 miliar yang sebagian besar bersumber dari APBN. Terminal yang dibangun di lahan seluas 15 Ha ini difungsikan menjadi pengganti terminal Ubung guna mengurangi kemacetan di Denpasar.
Bus-bus dari Jawa diwajibkan menurunkan dan menaikkan penumpang di terminal ini, tetapi kenyataanya sebagian besar bus tetap memilih menaikkan penumpang di Ubung yang berjarak sekitar 11 Km dr Mengwi. Berdasarkan data Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Badung, dari 436 unit bus yang terdaftar, hanya 201 unit bus yang sudah mengubah trayek ke Mengwi, sisanya tetap mempertahkan trayek lama.