Bisnis.com, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) membutuhkan alat-alat pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 yang diperkirakan hilang di kawasan perairan sekitar Pulau Nangka, Bangka Belitung.
"Atas keterbatasan teknologi kita akan meminjam alat dari negara lain yang menawarkan, seperti dari Inggris, Prancis dan Amerika Serikat," kata Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo.
Dia mencontohkan beberapa peralatan yang diperlukan adalah pendeteksi Emergency Locator Transmitter (ELT) dan alat penindaklanjut temuan.
Selain itu, Basarnas juga memerlukan tambahan kapal pendeteksi pesawat.
Tidak hanya alat, Basarnas juga memerlukan bantuan kapal dari luar negeri.
Sejauh ini, Basarnas menggunakan kapal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki alat sonar bawah laut.
Peminjaman alat-alat itu, bermanfaat untuk mempercepat penemuan pesawat Air Asia yang hilang kontak sejak Minggu pagi tersebut.
Sejauh ini, Basarnas belum menangkap sinyal ELT pesawat Air Asia QZ 8501. ELT sendiri akan memancarkan sinyal bila sebuah pesawat mengalami kecelakaan.(ant/yus)