Bisnis.com, Palembang—PT Pupuk Sriwidjaja, produsen pupuk urea yang berkantor pusat di Palembang, Sumatra Selatan, pada tahun ini meningkatkan target produksi meskipun hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya.
"Target produksi pada tahun ini ditingkatkan sekitar 30.000 ton—50.000 ton urea daripada 2014 yang ditetapkan sebesar 2,05 juta ton," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie seperti dikutip dari Antara, Senin (12/1/2012).
Peningkatan target itu ditetapkan karena satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tua Pusri II diprediksi selesai dibangun dan direncanakan sudah mulai berproduksi pada November ini.
Dia menjelaskan target produksi tahun ini hanya naik sedikit daripada 2014 karena ketika pabrik baru Pusri II-B dioperasikan, pabrik lama langsung dihentikan kegiatan produksinya. Sementara itu, proses produksi pabrik baru yang masih dalam masa uji coba itu, belum bisa maksimal.
Dengan melihat perkembangan pembangunan pabrik baru yang dikerjakan sejak April 2013 itu, target peningkatan produksi itu optimistis dapat dicapai. Di tengah kondisi semua pabrik dalam usia tua, target produksi Pusri pada 2014 sebesar 2,05 juta ton bisa dicapai hingga nyaris 100%.
Namun, dia mengakui kondisi semua pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah tua. Satu-satunya pabrik yang usianya relatif muda adalah Pabrik I-B yang dibangun pada 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.
INDUSTRI PUPUK: Produksi Urea Pusri 2015 Ditargetkan Naik Tipis
PT Pupuk Sriwidjaja, produsen pupuk urea yang berkantor pusat di Palembang, Sumatra Selatan, pada tahun ini meningkatkan target produksi meskipun hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu