Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENAKER HANIF DHAKIRI Berharap Industri Jamu Kurangi Pengangguran

Industri jamu tradisional yang sedang berkembang pesat diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran yang mencapai 5,94 persen atau 7,24 juta jiwa pada Agustus 2014.
Menteri Perindustrian Saleh Husin seusai kempanye minum jamu berfoto bersama (dari kiri) Puteri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi, Mendag Rachmat Gobel, Menteri KUKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga , Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, serta Ketua Umum PPAKI Putri K. Wardhani di Jakarta, 9 Januari 2015. /kemenperin
Menteri Perindustrian Saleh Husin seusai kempanye minum jamu berfoto bersama (dari kiri) Puteri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi, Mendag Rachmat Gobel, Menteri KUKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga , Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, serta Ketua Umum PPAKI Putri K. Wardhani di Jakarta, 9 Januari 2015. /kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Industri jamu tradisional yang sedang berkembang pesat diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran yang mencapai 5,94 persen atau 7,24 juta jiwa pada Agustus 2014.

"Industri jamu merupakan salah satu ujung tombak masuknya produk-produk berbasis budaya lokal dan sebagai industri bersifat padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja," ujar Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri usai acara Senam Pagi dan Minum Jamu Bersama yang dilaksanakan di Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Jumat.

Hadir juga dalam kegiatan promosi jamu itu Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Industri jamu di Indonesia saat ini sedang berkembang terutama dengan upaya saintifikasi jamu yang sedang dilakukan Kementerian Kesehatan. Hal tersebut juga menyebabkan salah satu wirausaha yang sedang berkembang adalah wirausaha jamu.

Menaker mengutip data dari perusahaan jamu yang menyatakan saat ini ada 3.453 penjual jamu Sido Muncul dan 1.800 penjual Air Mancur dimana sekitar 2-7 persen diantaranya merupakan wirausaha.

"Melihat data di lapangan, dapat dibayangkan jika usaha jamu ini terus dikembangkan dimasa datang, maka perluasan kesempatan kerja di subsektor ini harus menjadi perhatian kita semua," kata Hanif.

Para penganggur dan setengah penganggur diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan itu dengan baik sehingga juga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Menaker menyebut Indonesia memiliki banyak produk jamu yang baik seperti Mustika Ratu, Jamu Jago, Nyonya Meneer, Jamu Tolak Angin dan Pegal Linu yang dapat disesuaikan dengan potensi daerah.

Para petani diharapkan juga dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk penyediaan bahan baku jamu. "Diharapkan pihak terkait seperti perbankan memberikan kemudahan dalam permodalan industri jamu sehingga dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani," ujarnya.

Namun Menaker menekankan bahwa industri jamu harus mempertahankan dan meningkatkan higienitas dan kualitas sehingga dapat menjadi produk tuan rumah di negeri sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper