Bisnis.com, BANDUNG - Persemaian bibit bersertifikasi yang dikelola oleh masyarakat merupakan solusi program rehabilitasi hutan dan mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat, kata divisi Infokom Dewan Pemerhati Kehutanan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Taufan Suranto di Bandung, Minggu (22/3/2015).
"Salah satu masalah utama rehabilitasi hutan adalah tidak tersedianya bibit dan pada akhirnya akan melibatkan tender yang memiliki harga bibit yang tinggi," katanya.
Taufan mengatakan persemaian bibit juga harus disertai sertifikasi agar memiliki nilai kualitas dan pengakuan yang baik dari berbagai pihak.
Selain untuk menyediakan kebutuhan rehabilitasi hutan yang rusak, hal tersebut kata Taufik dapat memperdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan ketersediaan berbagai macam bibit, rehabilitasi hutan akan memiliki beragam jenis pepehonan agar dapat dihuni oleh habitat hewan yang berbeda-beda. "Terkadang menanam pohon hanya satu jenis saja, tidak mementingkan ke depan akan ada ekosistem di dalamnya," katanya menambahkan.
Selain itu, dia mengatakan pemanfaatan pohon tidak hanya dilihat dari kayu saja tetapi banyak manfaat lain seperti getah. Hal ini dimaksudkan agar pohon memiliki kesehatan jangka panjang karena fungsinya sangat baik bagi ketersediaan air dan udara bersih.
Selain memperjuangkan persemaian bibit tersebut, DPKLTS akan melaukan beberapa kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk menjaga hutan. "Hutan harus dikelola secara berkelanjutan, oleh karena itu peran pemerintah tidaklah cukup, masyarakat harus juga ikut andil dalam melestarikan alam," katanya. []