Bisnis.com, TANGERANG— Aeon Mall, pengembang pusat perbelanjaan asal Jepang, siap menggelontorkan lebih dari 80 miliar yen atau Rp8,64 triliun (kurs Rp108 per yen) sampai dengan 2020 di Indonesia.
General Manager Aeon Indonesia Darmadi mengatakan hingga 2020 diestimasikan butuh 80 miliar yen, tetapi nilai ini pasti bertambah mengingat setiap tahun terjadi inflasi sehingga biaya pembangunan bertambah.
“Setiap tahun ada inflasi 10% sampai 20% jadi kalau lima hingga delapan tahun mendatang bakal meningkat signifikan tetapi belum kami generate berapa pastinya,” katanya, di Tangerang, Rabu (1/4/2015).
Proyek jangka panjang Aeon Mall di Indonesia adalah membangun 20 mall sampai 2020. Perusahaan ini memastikan tidak semua mall akan dibangun sendiri. Tapi jajaran direksi tak menyebutkan rinci proyek mana saja yang dibangun sendiri, pakai masterlist, dan melalui joint venture.
Dalam mengembangkan pusat perbelanjaan, Aeon punya beberapa cara selain melalui joint venture seperti yang dilakukan dengan Sinar Mas Land untuk Aeon Mall BSD City. Opsi lainnya langsung menggarap proyek sendiri dapat pula memakai masterlist alias Aeon hanya jadi operator.
“Kami ingin kembangkan komunitas lokal dan beri gaya hidup baru bagi masyarakat,” tutur Adroan Pranata, Operations General Manager PT AMSL Indonesia.
