Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Siap Perbaiki Sektor Perunggasan

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat berjanji akan memperbaiki sektor perunggasan nasional yang selama ini dianggap banyak merugikan peternak kecil.
Peternak unggas/Bisnis
Peternak unggas/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat berjanji akan memperbaiki sektor perunggasan nasional yang selama ini dianggap banyak merugikan peternak kecil.

Perbaikan dilakukan karena 80% day old chiks (DOC) diproduksi oleh breeder di kawasan itu dan merupakan yang terbesar secara nasional.

Kepala Dinas Peternakan Jabar, Dody Firman Nugraha mengatakan kondisi perunggasan saat ini dalam keadaan terpuruk, yang mana harga pokok produksi [harga ayam di kandang] sudah jauh di bawah harga pokok yang ditetapkan sebesar Rp16.000 per ekor.

Posisi saat ini harga ayam di kandang hanya sekitar Rp11.000 hingga Rp12.000 per ekor. Di sisi lain, harga DOC dan pakan pun masih tinggi.

“Kondisi inilah yang menyebabkan kerugian pada para peternak. Sedangkan di tingkat konsumen harga karkas tidak menunjukkan penurunan masih sekitar Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram,” ujarnya Ahad (5/4/2015).

Dia mengakui jika selama ini peternak kecil sudah kesulitan akibat berbagai akumulasi beban yang diterima, dan berharap pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur usaha mereka dari intervensi luar sehingga dapat terlindungi dari kartel atau pengusaha perunggasan besar.

Namun, kebijakan dari Disnak masih terbatas karena adanya pembagian kewenangan berdasarkan otonomi daerah.

“Oleh karena itu kami akan berkoordinasi dengan pusat dan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan dukungan data ayam di kandang serta DOC yang ada di breeder, untuk kemudian dibuat telaahan yang akan disampaikan kepada gubernur,” ujarnya.

Sekretaris Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI), Ashwin pulungan mengatakan saat ini keberadaan peternak kecil semakin terjepit akibat dugaan monopoli pasar oleh kalangan pengusaha besar terutama pada DOC.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper