Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sulsel Suntik Dana Rp1 Miliar ke Perusda Agribisnis

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan suntikan dana Rp1 miliar ke Perusahaan Daerah Agribisnis Sulsel.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan suntikan dana Rp1 miliar ke Perusahaan Daerah Agribisnis Sulsel.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, suntikan dana yang diberikan untuk pengembangan peternakan.

"Banyak sektor peternakan yang bisa dikembangkan selain sapi, misalnya ayam potong. Potensi ayam potong di daerah ini cukup bagus, bahkan bisa menghasilkan Rp300 juta per minggu," kata Syahrul saat menerima Direksi dan Badan Pengawas Perusda Agribisnis Sulsel, Rabu (15/4/2015).

Menurutnya, dengan suntikan dana itu, Perusda Agribisnis Sulsel ditarget agar dalam 6 bulan ke depan sudah bisa mendapatkan keuntungan. Dia juga menyarankan perusda agar menyasar bisnis gula, beras hingga tambak.

"Meski anggota perusda rerata para pensiunan, tetapi jangan betul-betul pensiun. Harus tetap aktif mengabdi," ujarnya. Syahrul bahkan meminta agar dibentuk juga koperasi ternak purna bakti Pemprov Sulsel.

Kepala Perusda Agribisnis Sulsel, Suprapto mengungkapkan saat ini pihaknya menekuni bisnis rumput laut. Tetapi pada 2014 lalu ada kegagalan panen, sehingga meskipun mendapat keuntungan, namun tidak signifikan untuk menutupi pengeluaran.

"Bisnis yang cukup intensif juga kami jalani adalah peternakan, yakni bisnis penggemukan sapi," kata Suprapto.

Dia menyebutkan saat ini ada 60 ekor sapi yang sementara digemukkan. Rencananya, sapi-sapi itu akan dikembangkan menjadi 460 ekor.

Pihaknya terus melakukan kontak intensif dengan Bank Sulselbar, untuk penyusunan bisnis plan agar ke depan dapat permodalan dalam rangka pengembangan 460 ekor sapi tersebut.

Terkait lahan, pihaknya sudah menyiapkan lahan di Kabupaten Gowa dan akan dikembangkan hingga ke Kabupaten Bone. "Rerata kami masih membukukan keuntungan sebesar 4% dari modal awal dan ini masih berjalan," ucapnya.

Dia menambahkan beberapa rancangan bisnis yang tertunda karena persoalan modal pada 2014 lalu adalah, perdagangan gula antar pulau. Tahun ini, diharapkan program itu akan terealisasi.

Namun, lanjut Suprapto, tidak hanya gula, pihaknya juga berencana masuk dalam perdagangan beras, melalui MoU dengan Bulog. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Wiwiek Dwi Endah
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper