Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Jamu: Gawat! 5 Bahan Baku Jamu Indonesia Diincar Asing

Industri jamu nasional saat ini harus mewaspadai ketersediaan 5 bahan baku asli yang sangat stretagis karena menjadi incaran negara lain.
Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang/Bisnis
Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Industri jamu nasional saat ini harus mewaspadai ketersediaan 5 bahan baku asli yang sangat stretagis karena menjadi incaran negara lain.

Kelima bahan baku asli yang sangat strategis sebagai bahan baku herbal dan obat yang menjadi incaran negara lain adalah jahe, temulawak, sambiroto, pegagan, dan kencur.

Pelaku industri mengandalkan bahan baku hasil bumi dalam negeri. Tetapi belakangan beberapa bahan asli strategis bahan baku herbal dan obat diincar negara lain untuk kepentingan industri mereka contohnya temulawak saat ini digunakan sebagai obat anti ketombe di perusahaan besar Korea Selatan.

"Perlu ada penyelamatan bahan jamu yang saat ini telah menjadi langka, padahal bahan jamu itu masih dibutuhkan," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia Charles Saerang.

Secara ekonomis kelangkaan bahan baku telah menaikkan harga tak terkendali. Sebagai contoh temulawak naik dari Rp15.000 menjadi Rp17.500 per kilogram dan Adas dari Rp33.200 menjadi Rp35.000 per kilogram..

Kendala lainnya upaya merusak citra jamu dengan gencarnya iklan herbal dan klinik asing di media cetak dan elektronik yang jelas telah melanggar ketentuan periklanan obat tradisional.

Saat ini perusahaan jamu yang aktif mencapai 1.166 perusahaan sebagian perusahaan kecil dan 126 perusahaan industri besar. Gabungan pengusaha jamu telah memiliki perwakilan di 17 provinsi.

Di sisi lain, Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional menargetkan omzet penjualan jamu secara keseluruhan terdiri dari kosmetik tradisional, minuman energi, spa dan aroma terapi tahun ini mencapai Rp15 triliun.

Charles Saerang berharap target itu bisa didukung oleh kebijakan pemerintah dalam rangka menjadikan industri jamu sebagai andalan perekonomian rakyat

Pasalnya, ada beberapa persoalan yang menjadi kendala pelaku industri mulai dari tingginya harga bahan baku, kebijakan ekspor negara tujuan sampai dengan serbuan citra produk jamu.

"Kami mengharapkan pemerintah melindungi kesetiaan serta meningkatkan nilai tambah melalui kebutuhan tata niaga mendukung paket intelijen serta promosi produk orisinil melalui atase-atase perdagangan luar negeri," katanya saat Peresmian Pembukaan Munas VII GP Jamu 2015 di Istana Negara, Senin (25/5/2015).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper