Bisnis.com, TEMANGGUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Soropadan Agro Expo sebagai ajang mempromosikan potensi agribisnis kabupaten/kota di Jateng.
Ketua Panitia Penyelenggara Soropadan Agro Expo (SAE) VII Sri Puryono menuturkan menyadari akan potensi dan peran penting agribisnis dalam pembangunan ekonomi Jateng dewasa ini, dan prospek yang akan datang maka penyelenggaraan kegiatan itu cukup startegis.
Ia mengatakan Jateng yang terletak di perlintasan arus perdagangan dari timur ke barat terus berusaha mengembangkan potensi agribisnis melalui penggalangan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di bidang produksi, pemasaran, investasi, maupun teknologi.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan SAE di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini diselengarakan tiap dua tahun sekali sejak 2003," katanya di Temanggung, Sabtu (6/6/2015).
Ia mengatakan tujuan kegiatan itu meningkatkan akses pasar global melalui forum temu usaha antarpetani dan buyer lokal, nasionnal, maupun internasional. Selain itu, meningkatkan akses kemitraan dan akses petani terhadap informasoi teknologi pertanian dan meningkatkan pendapatan petani melalui kesejahteraan.
Ia menyebutkan kemanfaatan yang diharapkan melalui kegiatan itu, yakni meraih peluang ekspor dan peningkatan investasi, meningkatkan pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri, meraih calon mitra investasi dan perdagangan di dalam maupun luar negeri, meningkatkan jaringan bisnis, dan meningkatkan pendapatan dan devisa negara.
Ia menuturkan peserta yang hadir, yakni pemerintah provinsi anggota Mitra Praja Utama sebanyak 10 provinsi, perusahaan nasional dan multinasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, istansi/lembaga pusat, Pemerintah Provinsi Jateng, dan kabupaten/kota di Jateng.
SAE yang dibuka oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tersebut, berlangsung pada 5-9 Juni 2015.
Pada pembukaan SAE dihadiri sejumlah dubes atau atase, antara lain dari Mongolia, China, Kuba, Hongaria, Arab Saudi, Kazakstan, Libya, Yaman, Suriname, Inggris, Palestina, dan Finlandia.
Ganjar berharap Pusat Pelayanan Agribisnis Petani Agro Center Soropadan sebagai tempat penyelenggaraan SAE tersebut, bisa menjadi semacam laboratorium, sehingga tidak hanya untuk ekspo, tetapi menjadi percontohan kualitas pertanian terbaik.
"Kami harapkan, modernisasi pertanian dilakukan di sini, riset-riset dilakukan di sini dengan sebuah harapan ketika ada orang mau belajar datang ke sini. Ketika itu bisa dijadikan rujukan maka akan banyak orang belajar dari tempat ini," katanya.