Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah diminta terus menjaga stabilisasi harga pangan pasca Lebaran agar tidak terjadi gejolak mengingat daya beli masyarakat saat ini agak turun.
Demikian disampaikan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dhany Agung menanggapi kinerja Kementerian Perdagangan dalam mengendalikan harga pangan menjelang hingga akhir Lebaran tahun ini.
Menurutnya, meski responsif dalam menangani berbagai persoalan yang terkait kewenangannya, Mendag Rachmat Gobel diharapkan mampu membuat berbagai terobosan untuk menciptakan stabilisasi harga tidak hanya menjelang hari raya Lebaran, tetapi juga pada hari raya lainnya.
Dia menilai harga-harga di pasar stabil tidak terlalu bergejolak. "Hanya harga daging ayam dan sapi saja yang naik, tetapi itu pun tidak signifikan dan masih dalam kondisi wajar," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/7/2015).
“Saya bertemu dengan pembeli di pasar, mereka mengatakan asyik kalau setiap Lebaran harga-harga stabil seperti ini. Hanya harga daging ayam yang naik Rp5.000. Ini artinya, kerja Kementerian Perdagangan sukses membuat rakyat aman dan tenang merayakan hari Lebaran,
karena harga-harga stabil,” katanya.
Sebelumnya, Mendag, Rachmat Gobel menyatakan, harga kebutuhan pokok stabil sehingga tidak terjadi gejolak pasca Idul Fitri. "Tidak ada gejolak harga sebelum dan pasca Kebaran. Kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar sesuai dengan peningkatan permintan pasar," kata Rachmat Selasa lalu.
Mendag mengatakan, pihaknya melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di setiap daerah, termasuk di beberapa titik yang dikhawatirkan terjadi lonjakan harga. Namun, sejauh ini masih cukup aman dan tidak ada gejolak harga di atas batas kewajaran meski mengakui ada beberapa komoditas yang naik, seperti daging sapi, daging ayam, telur dan cabai.