Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Multimedia Indonesia (APMI) mengklaim pelemahan rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa bulan terakhir merugikan pengelola televisi berbayar.
Pasalnya, biaya pembelian atau pembayaran kontek kepada pihak penyedia di luar negeri naik hingga 50% akibat pelemahan nilai tukar ini. Kondisi ini terjadi sejak awal tahun 2015.
"Dengan adanya kenaikan dollar AS, sudah hampir 50% naiknya beban yang ditanggung oleh operator untuk biaya konten," kata Sekjen APMI Muharzi Hasril kepada Bisnis, Jumat (7/8/2015).
Selama ini, imbuhnya, transaksi pembelian konten dengan pihak penyedia dilakukan dengan penyesuaian mata uang dollar AS. Artinya terus menguatnya dollar AS terhadap rupiah akan semakin membebani pelaku usaha.
"Di awal kontrak kami beli dengan nilai tukar masih Rp9.500, sekarang sudah Rp13.000 lebih, ini kan beban kami."
Sementara di sisi lain, katanya, perusahaan tidak bisa serta-merta menaikkan tarif televisi berbayar dengan pertimbangan menjaga pelanggan. Pengusaha khawatir pasar televisi berbayar akan rusak apabila dilakukan kenaikan tarif.
Rupiah Melemah, Beban Pengusaha TV Berbayar Naik 50%
Asosiasi Pengusaha Multimedia Indonesia (APMI) mengklaim pelemahan rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa bulan terakhir merugikan pengelola televisi berbayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu