Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menggandeng Dubai Aluminium Company Limited untuk mengembangkan industri pengolahan produk tambang di Indonesia. Kerjasama tersebut dijajaki dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/9/2015).
Kedatangan Presiden Jokowi ke kantor Dubai Aluminium disambut Managing Director Dubai Aluminium Co. Ltd. Abdullah Kalban.
"Kita punya Asahan dan deposit bauksit, nikel dan kita harus bisa kerjakan sebagus ini," ujar Presiden seperti dikutip dari Anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Dubai Aluminium dipilih sebagai investor di bidang pengolahan tambang lantaran dinilai memiliki pengalaman selama 30 tahun di sektor tersebut.
Selain itu, Dubai Aluminium juga memberikan jaminan biaya 20% lebih rendah serta memiliki jaringan yang luas.
Kerjasama tersebut akan dituangkan secara konkret dengan membentuk badan usaha bersama dalam 2-3 minggu ke depan.
"Apakah kerjasama dengan BUMN atau perusahaan sendiri, juga tidak apa," kata Jokowi.
Dubai Aluminium Co. Ltd. memiliki dan mengoperasikan smelter aluminium yang memproduksi dan memasok produk aluminium.
Perusahaan yang didirikan pada 1975 ini memproduksi suku cadang produk otomotif, termasuk pelek, sub-frame, dan suspensi, serta bagian dari mesin konstruksi, industri, dan alat-alat transportasi.
Tak hanya itu, perusahaan yang berbasis di Dubai, UEA, ini juga memproduksi produk aluminium untuk pembuatan compact disk, perangkat keras komputer, komponen elektronik, dan industri penerbangan.
Pasar Dubai Aluminium mencakup Asia, Eropa, Timur Tengah, Timur Jauh, Afrika Utara, Amerika, negara-negara di wilayah Mediterania, dan internasional.