Bisnis.com, JAKARTA— Pada tahun ini, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan akan membelanjakan Rp993,2 miliar untuk membeli sekitar 51 unit pesawat latih guna meningkatkan jumlah penerbang dalam negeri.
Kepala BPSDMP Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo mengatakan pesawat latih baru ini nantinya akan ditempatkan di sejumlah sekolah penerbangan tanah air, a.l Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Banyuwangi, Berau, dan Merauke.
“Proses lelangnya sudah selesai, tinggal penetapannya saja oleh Menhub,” ujarnya, Senin (12/10).
Adapun, menurutnya, proyek pengadaan pesawat latih ini merupakan proyek multiyears yang diselesaikan bertahap hingga 2017.
Pendanaan uang muka ke-51 unit pesawat latih ini dianggarkan dalam APBN-P 2015.
Wahju sendiri memperkirakan dengan tambahan pesawat latih baru keempat sekolah penerbangan tersebut bisa meluluskan 390 pilot handal dengan total pesawat latih sebanyak 78 unit pesawat latih dan 30% pesawat latih cadangan.
“Karena satu pesawat latih bisa dipakai oleh lima penerbang,” paparnya.
Khusus untuk STPI Loka Banyuwangi, Wahju mengatakan akhir tahun ini BPSDMP akan mendatangkan tiga unit pesawat latih dari Cesna, AS.
“Minggu kedua Desember, pesawat itu sudah datang,” ungkapnya.
Setelah tiga kali gagal dalam proses tender, Dia menjelaskan Kemenhub akhirnya memutuskan untuk melakukan penunjukan langsung bagi pengadaan pesawat latih tersebut.
Menurutnya, dana pengadaan pesawat Cesna tersebut diambil dari APBN dengan total Rp120 miliar atau Rp40 miliar per unit.
“Tiga kali gagal jadi akhirnya kami memutuskan penunjukan langsung. Namun, ini juga memiliki syarat-syarat tertentu,” kata Wahju.